Potensi Perekonomian Masyarakat Labuhanbatu dan Sejarah Kelapa Genjah Hijau – Waspada Online

by -367 Views

Kelapa Genjah Hijau, pertama kali diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu saat pelaksanaan MTQ pada tahun 2017 di Kecamatan Panai Hulu. Keberadaan Kelapa Genjah Hijau ini menarik minat para pengunjung dan mendapat respon positif dari masyarakat. Kelapa Genjah Hijau berasal dari Desa Meranti Paham dan Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Kemudian, kelapa ini semakin terkenal di berbagai media sosial dan mendapatkan banyak pesanan dari masyarakat untuk dipamerkan dalam event pemerintah daerah.

Kelapa Genjah Hijau memiliki rasa yang manis, batang pohon yang lebih pendek, jumlah buah pertandan di atas 10 buah, dan menghasilkan 12 sampai 15 tandan per tahunnya. Selain itu, kelapa ini juga memiliki ketebalan daging buah sekitar 1,1 hingga 1,3 cm. Kelapa Genjah Hijau juga memiliki kadar gula berkisar 5-6 brix. Bahkan, kelapa ini sudah dapat berbunga hanya dengan umur 18 bulan setelah penanaman pertama.

Potensi Kelapa Genjah Hijau dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Labuhanbatu di pasar-pasar seluruh Indonesia sangat baik. Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu telah mengajukan potensi kelapa ini ke Provinsi Sumatera Utara dan menarik perhatian dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan.

Pada akhir tahun 2018, dilakukan survei untuk mengidentifikasi potensi produksi dan jumlah populasi Kelapa Genjah Hijau oleh tim dari BBP2TP Medan dan periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa tanaman kelapa yang berada di Desa Meranti Paham, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu adalah jenis Genjah Hijau.

Dari potensi yang dimiliki oleh Kelapa Genjah Hijau ini, diketahui bahwa dalam satu pohon mampu menghasilkan lebih dari 120 buah setiap tahunnya. Jika masyarakat menanam 2 pohon saja di halaman atau sekitaran rumah, mereka tidak perlu lagi membeli santan atau minuman kelapa muda, bahkan bisa menjadi distributor jika memiliki lahan yang cukup.

Bupati Labuhanbatu, dr H. Erik Adtrada Ritonga MKM menyambut baik kehadiran Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk memperkenalkan Kelapa Genjah Hijau. Dr Ir Ismail Maskromo M.Si dari Badan Riset dan Inovasi Nasional menjelaskan bahwa melalui penelitian dan pengumpulan data selama 5 tahun, Kelapa Genjah Hijau ini akan didaftarkan sebagai varietas kelapa asli Labuhanbatu.

Kelapa Genjah Hijau pertama kali ditanam oleh seorang petani bernama Sairun di Desa Meranti Paham, Kecamatan Panai Hulu. Benih kelapa tersebut dibawa dari rumah orang tuanya di Desa Sungai Sanggul, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 1973. Saat ini, sudah ada sekitar 300 tanaman Kelapa Genjah Hijau yang berumur diatas 10 tahun, 500 tanaman berumur 5-10 tahun, serta 300 tanaman muda yang berumur dibawah 5 tahun di Desa Meranti Paham dan Desa Cinta Makmur.

Potensi ekonomi yang dihasilkan oleh Kelapa Genjah Hijau ini cukup baik untuk masyarakat Labuhanbatu. Selain itu, kehadiran Kelapa Genjah Hijau ini juga dapat membangun kebun induk di areal-areal milik pemerintah dengan dukungan dari Kementerian Pertanian.