Pemerintah berencana untuk menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton guna memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa penambahan sebanyak 1,5 juta ton ini akan digunakan sebagai cadangan yang lebih baik.
Arief mengatakan bahwa Vietnam dan Thailand merupakan dua negara importir beras terbesar. Namun, ia berharap agar ke depannya beras yang diproduksi di Sukamandi, Pinrang, Sidrap, dan Lampung dapat menggantikan impor. Ia juga menekankan bahwa impor ini hanya untuk keadaan darurat demi menambah stok Bulog.
Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah impor tambahan sebanyak 1,5 juta ton ini dapat selesai pada akhir tahun ini mengingat waktu pembongkaran muatan kapal yang diperlukan. Arief telah meminta bantuan kepada Dirut Bulog dan Dirut Pelindo agar dapat memberikan waktu tambahan untuk proses bongkar.
Proses perizinan untuk impor telah diselesaikan melalui koordinasi baik secara internal maupun antar kementerian/lembaga terkait. Arief menyatakan bahwa proses perizinan tersebut sudah selesai dan menunjukkan adanya koordinasi yang baik antara kementerian/lembaga terkait.
Penambahan impor ini juga sebagai dampak dari El-Nino.
