Gibran Dikritik karena Dinilai Membantah, Djarot Merasa Disakiti

by -137 Views
Gibran Dikritik karena Dinilai Membantah, Djarot Merasa Disakiti

Jakarta, Waspada.co.id – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, menyebut Gibran Rakabuming Raka telah melanggar partainya setelah memilih menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Djarot merasa gagal dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan kaderisasi di dalam tubuh PDIP. Menurutnya, nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah partai masih belum tertanam dengan baik, hanya karena kekuasaan semata. Djarot merasa bersalah dan gagal dalam tugasnya.

Djarot menjelaskan bahwa tugasnya adalah menanamkan ideologi dan menyiapkan kader melalui sekolah partai. Dalam proses kaderisasi, ada tiga hal utama yang ditanamkan, yaitu disiplin, loyalitas, dan keikhlasan.

Gibran merupakan contoh kegagalan Djarot dalam menanamkan nilai loyalitas. Djarot mengatakan bahwa dalam beberapa hal, termasuk pembangkangan Gibran, tidak ada loyalitas dan disiplin.

Djarot mencontohkan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 sebagai contoh proses kaderisasi yang berhasil. Ganjar tetap setia dengan PDIP meskipun pernah mendapat tawaran dari partai lain. Djarot menyimpulkan bahwa ada yang berhasil dan banyak yang gagal dalam proses kaderisasi partai.