Menteri Komunikasi Israel, Shiomo Karhi, mengatakan bahwa Israel akan mencegah miliarder Elon Musk menyediakan internet ke Jalur Gaza dengan menggunakan sistem komunikasi berbasis satelit miliknya, Starlink. Karhi menuduh kelompok Hamas akan menggunakan layanan tersebut dalam aktivitas mereka. Karhi juga menyatakan bahwa kantornya akan memutuskan segala hubungan dengan Starlink. Pernyataan ini dilontarkan setelah Musk mengumumkan bahwa Starlink akan memperluas layanan ke “organisasi bantuan yang diakui secara internasional” di Jalur Gaza setelah Israel mematikan jaringan komunikasi yang mengakibatkan pemadaman listrik total di daerah tersebut. Layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza terputus total akibat pengeboman hebat yang dilakukan oleh Israel. Gaza telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Israel melakukan serangan balasan yang semakin intensif pada Jumat malam dengan melakukan serangan udara dan darat saat jaringan telekomunikasi dan internet masih dalam keadaan mati total. Jumlah korban Palestina akibat serangan Israel mencapai 7.703 jiwa, termasuk 3.595 anak-anak, sementara korban Israel hanya mencapai 1.400 jiwa. Selain itu, 2,3 juta penduduk Gaza juga mengalami kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Pengiriman bantuan ke Gaza juga sangat terbatas akibat penutupan titik penyeberangan Rafah oleh Israel.
Israel Akan Menggunakan Semua Upaya untuk Mencegah Elon Musk Memberikan Layanan Internet ke Gaza
