Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel ke Gaza, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia sangat marah melihat situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk.
“Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan,” kata Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/10).
“Kita terus mengikuti perkembangan di Gaza dan posisi Indonesia sangat jelas dan tegas. Indonesia mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza,” tegas Jokowi.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyerukan agar kekerasan dihentikan dan gencatan senjata segera dilakukan.
Jokowi menambahkan, pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk ikut menyelesaikan persoalan Israel-Palestina.
“Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, bantuan kemanusiaan harus terus didorong dan dipercepat, diakselerasi,” ujarnya.
“Dan Indonesia terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk mengupayakan penyelesaian masalah ini,” tutur Jokowi.
Situasi Israel-Palestina kembali memanas setelah serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Israel membalas serangan tersebut dengan melancarkan serangan ke Jalur Gaza, di mana lebih dari dua juta orang terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, Senin (30/10), setidaknya 8.306 orang tewas akibat agresi Israel ke Gaza.
Dari jumlah korban tewas tersebut, 3.457 merupakan anak-anak, 2.136 wanita dan 480 orang tua.
Sementara itu, korban luka-luka telah mencapai 21.048 orang dan 1.950 orang dilaporkan masih hilang, di mana 1.050 di antaranya adalah anak-anak.
Sementara di Israel, serangan Hamas dilaporkan telah menyebabkan 1.405 orang tewas dan 5.431 orang terluka.