IHSG Berpotensi Mengalami Pergerakan Mendatar

by -149 Views
IHSG Berpotensi Mengalami Pergerakan Mendatar

MEDAN, Waspada.co.id – Dari pasar keuangan domestik, rilis data inflasi serta kinerja sektor manufaktur di tanah air akan menjadi sentimen penggerak pasar hari ini.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa kinerja manufaktur di Indonesia masih mengalami ekspansi dengan indeks sebesar 51.9. Meskipun indeksnya lebih rendah daripada bulan September, hal ini tidak akan berdampak besar pada kinerja pasar keuangan hari ini.

“Bank Sentral AS juga akan menetapkan suku bunga acuan besok. Kebijakan tersebut pada dasarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Lebih baik melihat apa yang akan dilakukan The FED ke depannya atau melihat ulasan ekonomi AS. Saya tidak melihat ada potensi kebijakan suku bunga acuan besok akan mempengaruhi pasar keuangan, kecuali The FED menaikkan suku bunga acuan dalam agendanya di pekan ini,” ujar Gunawan pada Rabu (1/11).

Inflasi di Indonesia diperkirakan masih berada pada kisaran 2,7%. Angka tersebut pada dasarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun, dari sisi eksternal, data Manufacturing PMI China versi Caixin pagi ini menunjukkan kondisi manufaktur yang sedang mengalami kontraksi. Angka indeks manufaktur sama dengan versi NBS sebelumnya.

“Pasar keuangan di Asia tidak begitu terpengaruh dengan rilis data manufaktur terbaru China. Di sesi perdagangan pagi ini, sejumlah bursa di Asia bergerak stabil dengan kecenderungan menguat. IHSG juga berpotensi bergerak seirama dalam rentang 6.710 hingga 6.780 pada perdagangan hari ini. IHSG dibuka menguat di level 6.767,15 pada sesi pembukaan perdagangan hari ini. Namun, perlu diwaspadai bahwa penguatan pada pasar saham bisa bersifat sesaat,” ungkapnya.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah hari ini mungkin sedikit berbeda dengan kinerja IHSG. Rupiah berpotensi melemah seiring dengan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang saat ini berada di level 4,927%. Jika imbal hasil tersebut bertahan hingga penutupan sesi perdagangan hari ini, maka rupiah berpotensi ditransaksikan pada level 15.890 hingga 15.940. Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah ditransaksikan pada level 15.895.

“Sementara itu, harga emas saat ini ditransaksikan pada level $1.980 per ons troy. Harga emas masih kesulitan menembus level $2.000 per ons troy. Pelaku pasar masih memantau dinamika konflik di Timur Tengah, di mana wacana dan arah kebijakan cenderung menunjukkan potensi eskalasi konflik yang lebih besar,” tambahnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung