Penjaminan Kesehatan Pasokan Santan Kelapa ke Mancanegara oleh UPT Barantin di Belawan

by -107 Views
Penjaminan Kesehatan Pasokan Santan Kelapa ke Mancanegara oleh UPT Barantin di Belawan

Badan Karantina Indonesia (Barantin) telah memastikan 2.802 karton santan kelapa asal Sumatera Utara (Sumut) yang akan diekspor ke Malaysia dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan amanah yang diberikan oleh UU No. 21 Tahun 2019 kepada Barantin untuk memastikan keamanan pangan setiap komoditas pertanian dan perikanan serta olahannya yang akan diekspor.

Kepala Barantin di Belawan, Lenny Hartati Harahap, mengungkapkan bahwa sebelum dilakukan pemeriksaan fisik, seluruh dokumen persyaratan administrasi telah dipastikan lengkap oleh Balai Karantina. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap jenis dan jumlah produk yang akan diekspor sesuai dengan dokumen. Pejabat karantina juga memastikan bahwa santan dan kemasan bersih, bebas dari organisme pengganggu tumbuhan, kontaminasi tanah, dan benda lainnya. Kebersihan dan kelayakan kontainer juga menjadi bagian dari pemeriksaan sebelum produk dimasukkan ke dalam kontainer.

Berdasarkan Sistem Otomatisasi Perkarantinaan atau IQFAST Barantin di Belawan, dari Januari hingga September 2023, ekspor santan kelapa asal Sumut mencapai 3.626 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 77 miliar. Negara tujuan ekspor meliputi Malaysia, Brazil, China, Romania, Netherland, dan Australia. Untuk memastikan bahwa komoditas yang diekspor dalam keadaan sehat dan bebas dari hama penyakit, diterbitkanlah dokumen Phytosanitari Certificate (PC) yang merupakan persyaratan ekspor santan kelapa yang ditentukan oleh negara tujuan.

Barantin mengapresiasi eksportir di Sumut yang telah berusaha melakukan ekspor komoditas pertanian ke luar negeri, karena hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas tersebut. Barantin juga bangga terhadap para pengusaha di Sumut yang telah berhasil menghasilkan produk-produk hilirisasi, seperti santan kelapa dalam kemasan, yang tidak lagi hanya mengekspor kelapa bulat. Dengan adanya produk hilirisasi seperti ini, akan ada penyerapan tenaga kerja lebih banyak di dalam negeri dan nilai produk yang diekspor juga semakin tinggi. Selain itu, secara teknis, produk jadi ini juga dapat memperkecil risiko kontaminasi oleh organisme pengganggu tumbuhan.