Meningkatkan Kecepatan Inovasi dalam Sektor Pertanian di Indonesia

by -161 Views
Meningkatkan Kecepatan Inovasi dalam Sektor Pertanian di Indonesia

JAKARTA, Waspada.co.id – Shell Indonesia kembali menghadirkan Shell ExpertConnect, sebuah platform yang mempertemukan para ahli dan pemangku kepentingan di industri dengan berbagai latar bidang keahlian, pada 19 Oktober 2023 di Jakarta. Mengusung tema mengemudi inovasi untuk memaksimalkan produktivitas di sektor pertanian, program ini membahas lebih lanjut berbagai tantangan, tren, dan alternatif solusi di masa depan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan sektor pertanian.

Edward Satrio, Wakil Presiden Penjualan B2B Pelumas Shell Indonesia, mengatakan, Shell memahami bahwa sektor pertanian memiliki peran sentral dalam mendorong perekonomian Indonesia dan transisi energi.

“Inovasi produk pelumas dan layanan dari Shell yang mengadopsi teknologi sangat relevan untuk mendukung produktivitas dan efisiensi industri pertanian, dan memberikan total nilai efisiensi. Hal ini juga sejalan dengan strategi Powering Progress kami secara global dalam mempercepat transisi bisnis menuju emisi net-zero pada tahun 2050,” katanya.

Sebagai Ketua Kelompok Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Normansyah Hidayat Syahruddin, M.Eng.Sc, PhD., menambahkan bahwa sektor pertanian Indonesia saat ini berada dalam kondisi sangat positif.

“Tentunya, hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi strategis dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Kami sangat mengapresiasi acara Shell ExpertConnect yang selalu memberikan dorongan dan dukungan dari berbagai aspek untuk dapat menghadapi tantangan dalam industri pertanian di Indonesia. Tren positif ini harus terus dimanfaatkan. Untuk itu, pemerintah selalu terbuka untuk berbagai kerja sama agar dapat memperoleh berbagai solusi inovatif bagi tantangan yang ada,” jelas Normansyah.

Ia juga menyebutkan bahwa sektor kelapa sawit merupakan sektor paling strategis dan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor, neraca perdagangan, dan menurunkan inflasi serta mensubstitusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk memperkuat energi nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian, nilai ekspor pertanian Indonesia selama periode Januari 2022 hingga Desember 2022 mencapai 640,56 triliun Rupiah. Angka ini telah mengalami kenaikan sebesar 3,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Subsektor perkebunan terus menjadi kontributor terbesar dalam sektor pertanian dengan menyumbang sekitar 622,37 triliun Rupiah (97,16%). (Wol/rls/ega/d2)