Promosi Investasi di Sektor Pertanian, Industri, dan Perkebunan di Provinsi Sumatera Utara

by -153 Views
Promosi Investasi di Sektor Pertanian, Industri, dan Perkebunan di Provinsi Sumatera Utara

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mempromosikan berbagai sektor utama yang memiliki potensi besar kepada investor. Ada tiga sektor utama yang dipromosikan, yaitu pertanian, industri, dan perkebunan.

Sektor pertanian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) berkontribusi sebesar 23% terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) total Sumut. Sementara itu, sektor pertanian juga memiliki tingkat tenaga kerja sebesar 34,65% dari total penduduk yang bekerja pada Maret 2023.

Selanjutnya, sektor industri berkontribusi sebesar 18,6% terhadap total PDRB Sumut. Sedangkan sektor perkebunan memiliki potensi yang luas untuk dikembangkan dengan total produksi mencapai 23 juta ton per tahun.

Hassanudin juga menjelaskan bahwa Sumut sedang mengembangkan beberapa infrastruktur pendukung seperti jalan tol Binjai-Langsa, jalan tol Kisaran-Rantau Prapat, dan jalan tol Indrapura-Kisaran. Hal ini disampaikan saat acara North Sumatra Invest (NSI) 2023 di Hotel JW Marriot, Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Senin (6/11).

Selain itu, Sumut juga berupaya mendorong industri yang ramah lingkungan. Saat ini, Sumut memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 495 MW untuk Kabupaten Tapanuli Utara dan Mandailing Natal. Sumut juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 333 MW di Kawasan Asahan, Langkat, Dairi, dan Toba.

Sumut juga memiliki pengolahan limbah B3 di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang menggunakan tenaga surya dan biogas untuk menghasilkan listrik. Dengan demikian, industri-industri di Sumut berkurang penggunaan batubara untuk energi.

Hassanudin mengungkapkan bahwa pengembangan industri yang lebih ramah lingkungan merupakan suatu bisnis yang harus terus didorong.

Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal dari Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, menjelaskan bahwa saat ini terdapat tiga norma investasi, yaitu green, blue, dan circular. Green berarti manusia harus melindungi alam yang diekstrak, blue melindungi laut, dan circular berarti mengembangkan konsep daur ulang.

Nurul Ichwan juga mengatakan bahwa selain norma yang diadopsi, ketiga norma ini juga menjadi tren di dunia investasi. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan proyek-proyek yang ada kepada investor yang tepat dari negara yang memang membutuhkan agar investasinya dapat maksimal.

Deputi Senior dari Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengatakan bahwa negara-negara sedang bersaing untuk mendapatkan investor. Terlebih lagi, kondisi perekonomian global saat ini tidak stabil karena geopolitik yang fluktuatif.

Destry menambahkan bahwa negara lain berusaha keras untuk keluar dari kebijakan ekonomi yang ketat, namun Sumut masih memiliki pertumbuhan yang solid dan diharapkan masih dapat tumbuh di tahun 2023.