Srikandi PLN Sumut Memberikan Wadah Melalui Pelatihan Kursus Menjahit untuk Dukung Perempuan Produktif

by -232 Views
Srikandi PLN Sumut Memberikan Wadah Melalui Pelatihan Kursus Menjahit untuk Dukung Perempuan Produktif

MEDAN, Waspada.co.id – Srikandi PLN UID Sumut melakukan kunjungan ke Kursus Menjahit Pakaian Wanita Ervina yang berada di Jalan Kasuari No. 54A, Medan.

PLN melalui BMM (Baitulmaal Muamalat) memberikan pendampingan dan pelatihan Workshop Mahir Menjahit kepada peserta kelompok menjahit usia muda yang produktif di lokasi tersebut. Kelompok ini terdiri dari 10 orang yang terbagi dalam 2 kelompok.

Srikandi PLN melakukan kunjungan pendampingan yang disebut sebagai ‘women support women’, yaitu dukungan dari perempuan untuk perempuan dalam mengembangkan potensi diri dan mandiri secara finansial melalui keahlian menjahit. Kunjungan ini dihadiri oleh Champion Srikandi PLN UID Sumatera Utara, Yessi Indra, dan Srikandi lainnya yang didampingi oleh perwakilan dari BMM, Zuraidah Nasution.

“Para Srikandi harus memiliki keahlian sendiri untuk menjadi wanita mandiri. Saya bangga dengan peserta pelatihan ini karena karyanya sudah memiliki ciri khas sendiri. Semangat untuk menjadi penjahit yang handal!” ungkap Yessi, Senin (6/11).

Pendampingan dan pelatihan ini berlangsung dari bulan Juli 2023 hingga Desember 2023 dan akan dipantau perkembangannya selama 3 tahun. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi dan mendapatkan sertifikasi nasional. Ini merupakan pengakuan terhadap kemampuan mereka sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan dalam Industri Pakaian Jadi.

Perwakilan dari BMM, Zuraidah Nasution, menjelaskan bahwa peserta pelatihan ini memiliki tingkatan keahlian yang beragam, ada yang masih pemula dan ada yang ingin memperdalam keahliannya. Pendampingan akan terus dilakukan hingga semua peserta mampu membuka usaha sendiri atau mendapatkan pekerjaan di industri pakaian jadi.

Selama ini, peserta sudah memproduksi beberapa jenis pakaian seperti jilbab dan gamis, meskipun belum dalam skala yang besar. Namun, untuk memproduksi pakaian khusus dengan kerah bervariasi atau bordiran, peserta masih perlu mengasah keterampilan mereka di workshop setelah pelatihan selesai.

“Setelah pelatihan selesai Desember 2023 nanti, peserta tidak langsung membuka usaha sendiri tetapi akan magang di workshop selama 4 bulan 2 minggu atau 72 kali pertemuan untuk mematangkan keahlian sesuai kebutuhan pasar,” tambah Kak Izur.

Dalam wawancara terpisah, General Manager PLN UID Sumatera Utara, Awaluddin Hafid, menyatakan dukungan penuh terhadap program kerja Srikandi PLN. Dia juga menambahkan bahwa PLN tidak hanya memberikan pelatihan tapi juga menyediakan wadah bagi pelaku UMKM.

“PLN fokus pada pengembangan UMKM, terutama di industri pakaian jadi yang memiliki banyak peminat. PLN memiliki Marketplace sebagai media promosi dan pemasaran yang lebih luas, jadi ketika hasil produksi dari peserta pelatihan ini ingin dijual di pasar Indonesia, mereka bisa langsung bergabung di Marketplace PLN,” tegasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung