Pelemahannya Dolar AS Terus Berlanjut, Pelaku Pasar Lebih Memilih Tunggu dan Lihat

by -154 Views
Pelemahannya Dolar AS Terus Berlanjut, Pelaku Pasar Lebih Memilih Tunggu dan Lihat

MEDAN, Waspada.co.id – Minimnya sentimen pada perdagangan hari ini membuat indeks bursa saham bergerak sideways.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa IHSG juga berpeluang untuk bergerak dalam rentang yang cukup sempit dan tidak akan jauh berbeda dari perdagangan sebelumnya. Pada sesi pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah di level 6.819,98. IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.770 hingga 6.850 pada hari ini.

“Para pelaku pasar saham di Indonesia disarankan untuk terus memantau situasi politik yang berkembang belakangan ini,” kata Gunawan, Rabu (8/11).

Kinerja indeks bursa di Asia juga banyak yang bergerak sideways, sehingga tidak memberikan banyak dukungan bagi IHSG pada hari ini. Para pelaku pasar saham masih menanti arahan dari Gubernur Bank Sentral AS atau The FED yang akan memberikan pandangan ekonomi AS, yang akan diterjemahkan sebagai arah kebijakan suku bunga acuannya.

“Sementara itu, kinerja mata uang rupiah kemungkinan akan kembali menguat pada perdagangan hari ini. Mata uang Rupiah sempat dibuka menguat di level 15.590 per US Dolar. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.580 hingga 15.620 pada perdagangan hari ini. Penguatan rupiah seiring dengan memburuknya data-data ekonomi AS belakangan ini yang menjadi indikasi bahwa The FED mungkin saja akan bernada dovish nantinya,” ungkapnya.

Sejauh ini mata uang rupiah juga tidak mendapatkan dorongan besar dari rilis pertumbuhan ekonomi oleh BPS sebelumnya. Kinerja pertumbuhan ekonomi maupun inflasi masih inline dengan ekspektasi pasar. Dan para pelaku pasar juga lebih banyak mengambil posisi wait and see sebelum testimoni Gubernur Bank Sentral AS malam nanti.

“Di sisi lain, harga emas dunia terpantau bergerak sideways pada perdagangan hari ini. Harga emas sejauh ini ditransaksikan di kisaran level $1.970 per ons troy nya. Pertaruhan besar pada harga emas terjadi di malam nanti. Jika Bank Sentral AS memberikan sinyal dovish, maka emas berpeluang untuk bertahan dengan kecenderungan menguat dalam jangka pendek,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung