Gibran Memberikan Tanggapan Terhadap Tudingan PDIP yang Menilainya Berlagak Sebagai Korban

by -146 Views
Gibran Memberikan Tanggapan Terhadap Tudingan PDIP yang Menilainya Berlagak Sebagai Korban

JAKARTA, Waspada.co.id – Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka tidak mau bereaksi berlebihan dalam menanggapi penilaian dirinya pintar memainkan peran sebagai korban.

Penilaian bahwa Gibran pintar memainkan isu peran sebagai korban dilontarkan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Komarudin Watubun.

Komarudin menyatakan PDI-P tidak akan mencopot atau menghentikan Gibran karena menjadi Cawapres Prabowo Subianto. PDI-P hanya menunggu sikap Gibran untuk mengundurkan diri dari anggota partai.

Gibran mengakui bahwa dirinya menjadi sasaran tembak terkait keputusannya mencalonkan diri sebagai pendamping Prabowo Subianto.

Namun setiap tudingan dan kritik selalu tidak ditanggapi secara berlebihan. Gibran memilih untuk diam dan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang akan menjadi pemilih di Pilpres 2024 mendatang.

“Saya diam terus. Saya tidak bereaksi secara berlebihan,” ujar Gibran, di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/11).

Gibran juga memastikan tetap maju sebagai Cawapres Prabowo, meskipun Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK) memberhentikan Anwar Usman dari jabatan ketua MK.

Majelis Kehormatan MK menyatakan Anwar Usman melakukan pelanggaran sebagaimana tertuang dalam sapta karsa hutama prinsip ketakberpihakan, prinsip integritas, prinsip kecakapan dan kesetaraan, prinsip independensi, serta prinsip kepantasan dan kesopanan.

Keputusan MK soal gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia Capres-Cawapres yang meloloskan Gibran sebagai Cawapres dinilai cacat dalam etika.

Gibran menyatakan tetap menghormati keputusan Majelis Kehormatan MK. Terkait posisinya sebagai Cawapres Prabowo, Gibran kembali menyerahkan kepada masyarakat sebagai pemilih.

“Kami menghormati keputusan yang ada. Sekali lagi kami menghormati. (pencalonan Cawapres) itu silahkan warga yang menilai,” ujar Gibran.

Sebelumnya Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengingatkan Gibran untuk memenuhi kewajibannya untuk keluar dari PDI-P dan menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke DPC Solo.

Komarudin menjelaskan PDI-P tidak memilih memecat atau menghentikan Gibran. Menurutnya jika PDI-P memecat Gibran, maka timbul narasi seakan-akan dia menjadi korban dalam sengkarut internal politik.

“Gibran pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi dia lagi cari celah supaya, pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah. Kita tidak mau terjebak dalam cara-cara begitu. Karena itu merusak pikiran generasi yang akan datang,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com. Kamis (9/11). (wol/kompastv/ryan/d2)