Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, memastikan bahwa pembangunan nasional akan tetap berlanjut meskipun terjadi pergantian kepemimpinan. Hal ini karena pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menetapkan landasan dan arah pembangunan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Febry menyatakan bahwa meskipun para calon pemimpin Indonesia memiliki visi, misi, ciri khas, karakter, dan prioritas kebijakan yang berbeda, pemerintahan saat ini telah menetapkan arah menuju Visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, diperlukan langkah penyelarasan yang tertuang dalam dokumen politik dan teknokratik atau rencana pembangunan nasional.
Konsep pembangunan Indonesia-Sentris yang diterapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah membawa perubahan fundamental bagi pembangunan nasional. Hal ini terbukti dengan peningkatan investasi di luar Pulau Jawa sejak tahun 2020 serta pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan di luar Pulau Jawa, seperti pembangunan jalan Trans Papua, Kereta Api Trans Sulawesi, pengembangan kawasan perbatasan, dan pemindahan Ibu Kota Nusantara.
Febry juga menyampaikan bahwa Kantor Staf Presiden sebagai lembaga yang bertugas mengawal isu-isu strategis dan program prioritas Presiden terus memastikan bahwa pembangunan nasional berjalan dengan baik dan berkualitas, sesuai dengan hukum dan prinsip tata kelola yang baik, serta tersampaikan dan berdampak pada masyarakat.