Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengakui bahwa dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abdul Saleh TNI Angkatan Udara yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dalam kondisi siap tempur. Dalam kunjungan ke Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/11), Prabowo mengatakan pesawat Super Tucano yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan pesawat tempur yang masuk dalam kategori baru. “Ini Super Tucano, kalau tidak salah termasuk baru, 2012 itu termasuk baru. (Layak dan siap tempur) iya, seharusnya,” katanya. Prabowo menjelaskan, dalam kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano yang menyebabkan empat orang meninggal dunia tersebut merupakan risiko yang sering dihadapi oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Dalam melaksanakan latihan memang banyak resiko yang harus dihadapi oleh TNI. Namun, saya mengingatkan para prajurit jika melaksanakan latihan tersebut juga harus realistis meskipun memiliki risiko yang berbahaya,” jelasnya.
Menurutnya, peristiwa tersebut mengejutkan dan turut menyampaikan ungkapan duka untuk para korban dalam peristiwa itu. Ia pun juga berencana untuk bertemu dengan keluarga korban kecelakaan pesawat yang terjadi di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan itu. “Itu adalah risiko. Memang pertahanan itu penuh dengan risiko. Latihan itu harus realistis, meskipun mengandung bahaya, baik di darat, laut, udara, gunung, hutan, rawa. Itulah resiko prajurit kita,” pungkasnya. (wol/lvz/liputan6/d1)