Netanyahu dan Elon Musk Menegaskan Dukungan bagi Israel dalam Konflik Melawan Hamas

by -145 Views
Netanyahu dan Elon Musk Menegaskan Dukungan bagi Israel dalam Konflik Melawan Hamas

YERUSALEM, Waspada.co.id – Pemilik platform media sosial X, Elon Musk, melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin (27/11/2023), menyusul kontroversi atas dukungannya terhadap teori konspirasi antisemitisme di media sosial. Kunjungannya tersebut turut menyatakan dukungannya terhadap Israel yang kini di tengah gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

“Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir. Setelah itu, propaganda harus dihentikan,” kata Elon Musk, mengutip CNN, Selasa (28/11).

Sebelumnya, X mulai mendapat tudingan antisemit hingga membuat Elon Musk buru-buru bertindak dengan merencanakan pertemuan dengan Netanyahu.

Pemutusan iklan oleh puluhan merek besar dari X mengancam akan mengurangi pendapatan iklan platform hingga puluhan juta dolar. Kunjungan Musk termasuk tur ke Kfar Aza, sebuah kibbutz Israel yang mengalami serangan teroris Hamas pada 7 Oktober, di mana dia mengenakan rompi pelindung dan memeriksa reruntuhan rumah yang terbakar.

Musk mengungkapkan rasa terkejutnya atas serangan tersebut dalam percakapan dengan Netanyahu yang disiarkan di X, menyebutnya sebagai “mengejutkan” dan menyatakan pentingnya menghentikan ideologi yang mendorong serangan Hamas. Namun, dia juga menekankan pentingnya meminimalisir korban sipil.

Meskipun menghadapi kritik atas toleransinya terhadap kekerasan antisemitisme di platform media sosialnya, Musk menegaskan dukungannya terhadap upaya mengurangi kebencian. “Saya menentang antisemitisme — saya menentang anti-apa pun,” katanya.

Kunjungan ini juga melibatkan pembahasan tentang penggunaan layanan internet satelit Starlink milik Musk di Gaza, yang telah disepakati tidak akan dibuka aksesnya di Israel dan Gaza tanpa izin dari Kementerian Komunikasi Israel.

Tindakan Musk ini menerima kritik dari beberapa pihak yang menuduh pemerintah Israel memberikan perlindungan atas tindakannya. (inilah/pel/d1)