Pengamat Politik, Ray Rangkuti mengecam keputusan KPU yang menghilangkan debat khusus untuk calon wakil presiden. Menurutnya, publik berhak untuk mengetahui visi dan misi dari setiap calon wakil presiden.
Ray Rangkuti, pendiri Lingkar Madani (Lima), mengatakan bahwa KPU seharusnya dapat dengan mudah membuat pola debat yang sesuai. Menurutnya, debat cawapres yang melibatkan capres terlihat aneh jika rencana KPU tetap dilaksanakan. Ia menegaskan bahwa debat cawapres seharusnya fokus pada cawapres tanpa adanya capres yang hadir.
Menurut Ray, jika masing-masing capres hadir dalam debat cawapres tidak masalah, namun ia menyarankan agar minimal satu kali debat khusus untuk cawapres diadakan. Ray menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk mengetahui visi dan misi dari setiap calon wakil presiden.
KPU sebelumnya telah menuai kontroversi setelah mengubah format debat untuk Pilpres 2024. Mereka berencana untuk menghilangkan debat khusus cawapres dan membuat setiap debat dihadiri oleh capres dan cawapres secara bersamaan. Keputusan ini menuai kritik dari berbagai pihak.
