MEDAN, Waspada.co.id – Kinerja IHSG semakin sulit untuk menembus level psikologis 7.100. Hal ini seiring dengan memburuknya kinerja bursa saham di Asia yang mayoritas dibuka di zona merah.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa IHSG berpeluang mengalami tekanan yang signifikan pada hari ini, jika kinerja bursa di Asia semakin memburuk selama sesi perdagangan hingga jelang penutupan nantinya.
“Belum ada sentimen besar yang mempengaruhi pergerakan pasar saham pada perdagangan hari ini. Minimnya agenda ekonomi ditambah penurunan harga minyak mentah menjadi fokus pasar. Banyak investor yang meragukan kemampuan ekonomi global untuk tumbuh di tahun 2024. Seiring dengan melemahnya demand atau permintaan minyak dunia,” ujarnya, Kamis (7/12).
Harga minyak mentah saat ini ditransaksikan di bawah $70 per barel, sekaligus merupakan level terendah dibandingkan bulan Juni tahun ini. Pelemahan harga minyak mentah dunia terjadi saat negara OPEC justru memangkas produksinya, meskipun di sisi lain AS terus meningkatkan produksi minyak mentahnya.
“Emiten perusahaan energy akan dirugikan dengan penurunan harga minyak mentah tersebut, yang berpotensi memicu terjadinya pelemahan pada kinerja bursa saham. IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.030 hingga 7.100 pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, saat IHSG melemah di bawah 7.030 maka akan tertahan di level psikologis 7.000. IHSG pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di kisaran level 7.066,” katanya.
Di sisi lain, mata uang rupiah juga sulit untuk melanjutkan penguatan, meskipun besaran imbal hasil US treasury berada di kisaran 4.1%. Terlebih USD Index saat ini berada di level 104 lebih, angkanya lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Diketahui rupiah sangat berpeluang ditransaksikan di atas 15.500 per US Dolar. Rupiah pada sesi perdagangan pagi ini melemah di level 15.530 per US Dolar.
“Sementara itu, harga emas dunia pada perdagangan pagi ini ditransaksikan stabil di kisaran level $2.028 per ons troy. Harga emas nyaris tidak berubah pekan ini. Kinerja harga emas masih berpeluang menguat, dan sejauh ini masih lebih didominasi oleh sisi teknikal,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung