JAKARTA, Waspada.co.id – Centre for Strategic and International Studies (CSIS) telah merilis hasil survei terbaru mengenai calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2024. Survei yang dilakukan pada bulan Desember 2023 ini menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan persentase 43,7.
“Pasangan Prabowo-Gibran 43,7 persen, Anies-Muhaimin 26,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen. Kami juga menemukan bahwa masih ada 6,4 persen responden yang saat survei dilakukan tidak mau mengungkapkan pilihannya atau dia belum menentukan pilihan,” ujar Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes dalam pemaparan hasil survei CSIS bertajuk ‘Peta Pilpres Terkini Pasca Debat Capres’ di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
Arya menjelaskan bahwa dalam survei ini, CSIS juga melakukan cross tabulasi data untuk melihat bagaimana penguasaan wilayah bagi masing-masing kandidat. Hasilnya menunjukkan bahwa Anies-Muhaimin unggul di Sumatera 34,4 persen, Jakarta dan Banten 35,2 persen, serta Kalimantan 35 persen.
“Sedangkan Prabowo-Gibran unggul di delapan zona, yaitu Sumatra 36,5 persen, Jakarta dan Banten 35,2 persen, Jawa Barat 50,9 persen, Jawa Timur 52 persen, Bali dan Nusa 45,7 persen, Kalimantan 41,3 persen, Sulawesi dan Gorontalo 50 persen, serta Maluku dan Papua 57,5 persen,” terang Arya.
Sementara pasangan Ganjar-Mahfud hanya unggul di Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan persentase 43,5. Bahkan, Arya menyatakan bahwa pasangan nomor urut 02 justru turut membuntuti dengan angka 36,5 persen pada zona ini.
Dari hasil survei terbaru ini, CSIS menemukan bahwa 75,2 persen pemilih sudah mantap menentukan pilihannya. Meski begitu, masih ada harapan bagi para paslon untuk menggaet suara pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 24,8 persen.
“Dari sisi waktu, sebanyak 10,2 persen responden akan menunggu hari pemilihan, sementara 5,8 persen belum mantap karena menunggu debat, 4,8 persen menunggu seminggu sebelum pemilihan, dan 4 persen menunggu sebulan sebelum pemilihan,” kata Arya.
Selain itu, CSIS juga menemukan bahwa banyak masyarakat Indonesia tidak menyaksikan acara debat capres pertama, sehingga tidak banyak yang mengetahui isu-isu yang berkembang saat itu.
“Sebanyak 50,2 persen pemilih tidak menyaksikan debat, sementara 49,8 persen pemilih mengaku menyaksikan debat capres pertama pada 12 Desember lalu,” katanya.
Survei CSIS dilakukan pada periode 13-18 Desember 2023 melalui wawancara tatap muka. Penarikan sampel dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.300 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error lebih kurang 2,7 persen.