Proyek Tol Binjai – Pangkalan Brandan sebagai Model Konstruksi Ramah Lingkungan

by -219 Views
Proyek Tol Binjai – Pangkalan Brandan sebagai Model Konstruksi Ramah Lingkungan

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), sebagai anak perusahaan BUMN PT Hutama Karya (Persero), mengungkapkan bahwa Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan menjadi proyek percontohan untuk penerapan konstruksi hijau (green construction).

Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti, berharap bahwa proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan berhasil menjadi pilot project dengan prinsip green construction dan menjadi acuan untuk penerapan prinsip green construction di proyek HKI lainnya.

“Konstruksi hijau pada jalan tol ini diimplementasikan mulai dari proses perancangan hingga konstruksinya. Pelaksanaan green construction ini merupakan bentuk penerapan dari Peraturan Menteri PUPR No. 9 Tahun 2021 mengenai konstruksi berkelanjutan, yang diharapkan dapat menjamin proses konstruksi yang ramah lingkungan dan juga berdampak terhadap keberlanjutan konstruksi,” tuturnya pada Jumat (29/12).

Pada Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, HKI mengimplementasikan empat belas kriteria konstruksi berkelanjutan, termasuk standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan. Ini dilakukan dengan melakukan identifikasi awal lingkungan sekitar proyek untuk memetakan potensi risiko lingkungan dan pengendaliannya selama proses pembangunan, yang dituangkan ke dalam Rencana Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

Dalam aspek konservasi energi, HKI menggunakan LED lampu, lampu pintar, dan solar cell pada akses tol STA 00 on ramp. Sementara pada aspek konservasi air, HKI memanfaatkan sistem gravitasi pada menara air dan menggunakan sanitasi hemat air di gerbang tol dan kantor pengelola tol di Stabat.

Konservasi air juga diimplementasikan dengan penggunaan rumput solid sodding untuk melindungi lereng dari erosi air dan menahan limpasan air hujan di sekitar main road. Penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon berkayu seperti Mahoni di sepanjang lereng jalan tol, interchange, kantor proyek, dan kantor pengelola.

Tanaman ini juga memiliki manfaat lain selain untuk mengurangi polusi udara, yaitu sebagai proteksi lereng dari longsoran dan meningkatkan persediaan air tanah. Tanaman perdu berbunga juga ditanam di sepanjang akses masuk gerbang tol, interchange, dan kantor pengelola untuk menambah keindahan jalan tol.

Hingga November 2023, progres pengerjaan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan sepanjang 57 km mencapai 89,54 persen. Tahap I – Jalan Tol Binjai-Stabat sepanjang 12 km telah dioperasikan pada tahun 2022, Tahap II – Stabat-Kuala Bingai sepanjang 9 km telah dioperasikan pada Oktober 2023. Tahap III yakni Kuala Bingai-Tanjung Pura sepanjang 18 km telah melalui uji laik fungsi (ULF) pada 5 Desember lalu dan ditargetkan untuk difungsionalkan pada libur Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Sedangkan Tahap IV yakni Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 18 km kini masih dalam proses konstruksi.