Inflasi Diprediksi Meningkat di Sumut pada Bulan Desember – Waspada Online

by -1646 Views
Inflasi Diprediksi Meningkat di Sumut pada Bulan Desember – Waspada Online

Harga Kebutuhan Pokok Fluktuatif, Cabai dan Minyak Goreng Turun

MEDAN, Waspada.co.id – Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat terpantau berfluktuasi di bulan Desember ini.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa harga cabai merah dan cabai rawit terpantau mengalami penurunan yang cukup tajam. Cabai merah turun sekitar 17% dibandingkan dengan rata-rata bulan November. Sementara itu, cabai rawit mengalami penurunan sekitar 21% dibandingkan dengan harga satu bulan yang lalu.

Minyak goreng kemasan dan harga gula pasir juga mengalami penurunan sekitar 6%. Namun, sejumlah kebutuhan pangan lainnya seperti daging ayam naik sekitar 12%, telur ayam naik sekitar 2%, bawang merah naik sekitar 25%, dan bawang putih naik sekitar 4%.

Harga beras medium dan premium juga mengalami kenaikan sekitar 3,7% selama bulan Desember ini. Selain itu, harga tomat juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan di bulan Desember ini, ditransaksikan dalam rentang harga Rp12.000 hingga Rp18.000 per Kg.

Selain komoditas tersebut, kenaikan harga emas dan tiket pesawat juga menjadi penyumbang inflasi lainnya di bulan Desember ini. Namun, tekanan inflasi di Sumut pada dasarnya lebih rendah dibandingkan dengan tekanan inflasi di awal bulan Desember.

Gunawan menilai inflasi di bulan Desember ini diperkirakan masih akan di bawah 0,36%, yang nantinya akan menggiring inflasi pada tahun 2023 berada dalam rentang 0,19% hingga 0,21%. Pengendalian inflasi di Sumut selama tahun 2023 terpantau masih akan bergerak dalam rentang bawah target Bank Indonesia.

Namun, belanja masyarakat belakangan terus mengalami pelemahan, sementara harga komoditas yang melemah menjadi ancaman bagi daya beli petani terutama petani hortikultura. Sisi pasokan sangat rentan dengan gejolak harga yang terbentuk dan cenderung di bawah harga keekonomian, seperti harga cabai yang berada di bawah harga keekonomiannya saat ini. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung