Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menilai bahwa live streaming di TikTok oleh pasangan calon presiden/wakil presiden dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan partisipasi pemilih muda atau kaum milenial pada Pemilu 2024.
Dalam kegiatan live streaming tersebut, interaksi antara warganet dan pasangan calon (paslon) akan memberikan edukasi politik dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak muda di platform tersebut.
Menurut Kunto, anak-anak muda banyak mengkonsumsi informasi lewat media sosial TikTok sehingga Pemilu 2024 dapat disebut sebagai “Pemilu TikTok”.
Kunto menyatakan bahwa paslon perlu meningkatkan pengetahuan anak muda tentang politik jika ingin mendapatkan suara anak muda. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan media sosial sebagai sarana untuk meraih hati anak muda.
Tidak hanya itu, menurut Kunto, peserta Pilpres 2024 juga perlu memperhatikan komunitas yang tepat jika ingin beraksi di media sosial, karena komunitas yang tepat dapat membantu meningkatkan elektabilitas paslon.
Selain itu, paslon juga perlu memberikan edukasi kepada anak muda terkait mekanisme pemungutan suara, mulai dari jenis surat suara hingga ajakan untuk datang ke TPS.
Baru-baru ini, Calon Presiden RI Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. menggunakan fitur live streaming di platform TikTok untuk berkampanye. Aksi mereka menjadi perbincangan warganet di media sosial.
