Dalam buku ini, saya banyak mengisahkan tentang pemimpin-pemimpin yang saya kagumi, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri. Mereka adalah contoh pemimpin yang patut kita pelajari.
Namun, ada juga contoh pemimpin yang tidak patut dicontoh. Menurut saya, mereka bukanlah contoh yang benar sebagai pemimpin.
Salah satunya terjadi di daerah operasi, di suatu pasukan yang dipimpin oleh seorang lulusan Akademi Militer. Pasukan ini mendapat tugas pengamanan di sebuah bukit di luar desa. Perwira ini kemudian melibatkan diri dalam hubungan yang tidak pantas dengan anak kepala suku di daerah tersebut. Akibatnya, pasukan tersebut disergap oleh rakyat setempat dan seluruh anggota pasukan tewas.
Peristiwa ini menggegerkan TNI pada saat itu. Pelajaran yang dapat kita petik adalah bahwa perwira tersebut melanggar kaidah-kaidah yang diajarkan di TNI. Selain itu, sikap arogan yang ditunjukkan oleh perwira tersebut merupakan contoh kekeliruan kepemimpinan lapangan yang sangat fatal.
Saya menceritakan hal ini bukan untuk menjelekkan orang, namun sebagai peringatan agar kita tidak melakukan hal-hal seperti ini, terutama bagi mereka yang ingin menjadi pemimpin lapangan yang baik.
