JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari merespons pernyataan cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, yang mengaku sudah dengar isu raihan suara pasangan Ganjar-Mahfud dikunci di angka 17 persen sejak sebelum Pilpres 2024 dimulai. Hasyim membantah bahwa pihaknya mendesain raihan suara peserta pemilu.
“KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu (agar) sejak awal harus suaranya sekian, tidak ada. Jadi, semuanya yang dihitung KPU itu adalah berasal dari perolehan suara di TPS,” kata Hasyim dilansir dari laman republika, Jumat (8/3).
Hasyim menjelaskan, KPU tidak mungkin mematok raihan suara peserta pemilu karena pemungutan suara bersifat langsung. Artinya, pemilih yang hadir di TPS lah yang menentukan raihan suara setiap peserta pemilu.
Jangankan mematok, kata dia, KPU bahkan tidak bisa memprediksi raihan suara peserta pemilu. Lebih dari pada itu, KPU juga tak bisa memastikan jumlah pemilih yang hadir di TPS.
“KPU tidak dapat memprediksi atau mengontrol, apalagi kemudian mengontrol perolehan suara. Mengontrol dalam arti sudah mematok, sudah menentukan sejak awal pasangan calon nomor 01 sekian, nomor 02 sekian, nomor 03 sekian. Tidak pernah ada situasi tersebut,” ujar Hasyim.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ada algoritma dalam penghitungan suara yang sengaja diatur agar raihan suara Ganjar-Mahfud maksimum hanya 17 persen. Mahfud pada, Jumat (8/3) menyebut, pernyataan Hasto itu adalah isu yang sudah muncul sejak sebelum Pilpres 2024 dimulai.(wol/republika/mrz/d2)
