MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, Mulia Syahpurta Nasution, mengecam sikap Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, Ihwan Ritonga, yang terkesan membiarkan dugaan penggelembungan suara yang terjadi di Daerah Pemilihan (Dapil) 3, Kecamatan Medan Timur.
Padahal, sehari sebelum pleno di Kecamatan Medan Timur ditetapkan, pihaknya telah memberikan data dugaan kecurangan tersebut kepada saksi partai untuk dijadikan acuan dasar pembukaan pleno DA-1-Hasil.
“Kami kecewa karena saksi DPC Partai Gerindra Kota Medan tidak bersikeras dalam rapat pleno Kecamatan Medan Timur. Padahal kecurangan tersebut merugikan perolehan suara Partai Gerindra di Dapil 3,” ungkapnya menanggapi situasi yang terjadi pada Senin (11/3).
Mulia menduga bahwa Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, Ihwan Ritonga, sengaja membiarkan hilangnya satu kursi di Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Medan Deli, Medan Tembung, Medan Perjuangan, dan Medan Timur.
“Saya juga melihat indikasi bahwa Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, Ihwan Ritonga, tidak ingin membesarkan partai ini dari awal. Hal ini terlihat dari penjaringan Calon Legislatif, saksi, dan hingga situasi yang terjadi sekarang di Dapil 3,” ujarnya.
Mulia berharap peristiwa ini menjadi perhatian serius DPD dan DPP Partai Gerindra. Segera dilakukan evaluasi kinerja Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, Ihwan Ritonga. “Karena hal ini sangat merugikan Partai Gerindra,” tegasnya.
Sebelumnya, massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Pemerhati Pemilu Sumatera Utara melakukan aksi demonstrasi di depan pintu belakang Hotel Le Polonia pada Senin (11/3). Massa menduga adanya penggelembungan suara Calon Legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa di Dapil 3, yang berasal dari Partai Kebangkitan Nusantara dan Partai Buruh.
“Kami mendesak KPU dan Bawaslu Kota Medan untuk melakukan pembongkaran di beberapa kotak suara di beberapa kecamatan,” ungkap salah seorang orator. (wol/mrz/d2)
Editor AGUS UTAMA
