Peluang Gibran Menjadi Pimpinan Partai Golkar Semakin Terbuka – Waspada Online

by -118 Views
Peluang Gibran Menjadi Pimpinan Partai Golkar Semakin Terbuka – Waspada Online

JAKARTA, Waspada.co.id – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, menyatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Gibran kemungkinan besar akan segera menjadi wakil presiden.

“Sebagai partai besar, Golkar tentu merupakan partai yang sangat menarik untuk dibahas dan didiskusikan. Hal ini terkait dengan potensi Jokowi sebagai calon untuk menjadi ketua umum Golkar di masa depan,” katanya seperti dilansir oleh laman republika, Selasa (12/3).

Qodari menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, yang mengatakan bahwa empat nama potensial sebagai Ketum Golkar adalah Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita.

“Selain empat nama yang disebutkan oleh Bamsoet, menurut saya ada satu calon yang juga sangat berpotensi untuk menjadi Ketum Golkar di masa depan, yaitu Gibran Rakabuming Raka,” ungkapnya.

Qodari menjelaskan dua alasan mengapa putra sulung Presiden Jokowi tersebut layak untuk memimpin Partai Golkar. Pertama, Gibran akan segera menduduki jabatan posisi strategis sebagai orang nomor dua di Indonesia, ketika ia resmi dilantik sebagai wakil presiden pada Oktober 2024.

Menurut Qodari, karakteristik Partai Golkar selama ini cenderung menjadi bagian dari pemerintahan, sehingga sejalan dengan Gibran sebagai wakil presiden sekaligus ketua umum Partai Golkar.

“Partai Golkar memiliki kecenderungan yang kuat untuk memiliki akses di pemerintahan, bukan hanya sebagai menteri tetapi juga sebagai wakil presiden, karena Golkar adalah partai yang selalu berorientasi untuk menjadi bagian dari pemerintahan,” jelasnya.

Qodari melihat pengalaman yang sama terjadi pada wakil presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, ketika ia pertama kali menjabat pada periode 2004-2009. Pada saat yang sama, JK juga berhasil menjadi Ketua Umum Golkar.

Alasan kedua, menurut Qodari, adalah bahwa Partai Golkar ke depan harus mengarah pada anak muda karena mayoritas pemilih berasal dari kalangan muda. Oleh karena itu, tantangannya bagi Partai Golkar adalah memiliki banyak pemimpin muda.

“Partai Golkar adalah partai yang sudah tua, besar, dan jika kita berbicara tentang pemilih saat ini dan pemilih di masa depan, saya rasa Partai Golkar menghadapi tantangan bagaimana menjadi partai yang memperhatikan anak muda dan memiliki tokoh yang juga berasal dari generasi muda,” katanya.

Dia melanjutkan, akan sangat menarik jika Golkar memiliki tradisi baru, yaitu dipimpin oleh generasi muda seperti Gibran Rakabuming Raka, bukan lagi oleh politisi senior.

Dengan dipimpin oleh generasi muda, Qodari percaya bahwa peluang elektoral Partai Golkar di masa depan akan meningkat signifikan, mengingat dominasi pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024 di kalangan pemilih muda.