Kembali Melemah Rupiah dan Harga Emas – Waspada Online

by -160 Views
Kembali Melemah Rupiah dan Harga Emas – Waspada Online

MEDAN, Waspada.co.id – Setelah libur panjang menjelang Ramadhan 2024, terdapat beberapa data dari tanah air yang terlewatkan, yaitu data penjualan mobil yang mengalami penurunan sebesar -18,8% dan kendaraan bermotor yang juga mengalami penurunan sebesar -2,9% secara tahunan pada bulan Februari.

Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa revisi data PDB Jepang mencatat pertumbuhan sebesar 0,4%. Angka ini masih di bawah ekspektasi sebelumnya yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jepang sekitar 1%.

“Pada perdagangan kemarin, bursa di Amerika Serikat mengalami penguatan meskipun data inflasi masih lebih tinggi dari proyeksi pasar. Inflasi inti Amerika Serikat secara tahunan meningkat 3,8% pada bulan Februari, melebihi ekspektasi sebesar 3,7%. Sedangkan inflasi secara keseluruhan pada bulan Februari juga melebihi ekspektasi sebesar 3,1%, dengan realisasi mencapai 3,4%,” ujarnya, Rabu (13/3).

Tingginya tekanan inflasi di Amerika Serikat meninggalkan kekhawatiran bahwa kebijakan pemangkasan suku bunga acuan bisa kembali ditunda. Meski begitu, pasar keuangan di Asia terlihat mengalami kenaikan, mengikuti penguatan bursa di Amerika Serikat. IHSG pada sesi perdagangan pagi ini juga dibuka menguat di level 7.412.

“Sementara itu, seiring masih tingginya tekanan inflasi di Amerika Serikat, imbal hasil dari obligasi US Treasury 10 tahun juga mengalami kenaikan tajam dan saat ini diperdagangkan di kisaran 4,147%. Kenaikan imbal hasil dari obligasi US Treasury tersebut berpotensi menekan kinerja mata uang Rupiah. Rupiah pada perdagangan hari ini melemah di level 15.590 per dolar AS,” katanya.

Selain pelemahan nilai tukar Rupiah, harga emas juga terpantau mengalami tekanan setelah sempat mendekati level $2.200 per ons troy. Harga emas kembali merosot setelah rilis data inflasi Amerika Serikat yang sedikit mengecewakan.

“Harga emas saat ini diperdagangkan di kisaran $2.158 per ons troy. Secara keseluruhan, pasar keuangan masih dipengaruhi oleh berita buruk dari rilis data inflasi Amerika Serikat kemarin,” tegasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung