Blibli Berikan Peringatan kepada Masyarakat untuk Waspada Saat Belanja Online Akibat Maraknya Penipuan Melalui Chat

by -75 Views

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap tingginya aktivitas belanja online selama bulan puasa, terutama menjelang Lebaran, yang dapat membuka peluang bagi berbagai modus penipuan yang merugikan konsumen.

Data dari Asia Scam Report 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 50% populasi Indonesia pernah menjadi korban penipuan melalui SMS (69,8%), aplikasi pesan instan (59,6%), dan Whatsapp (74,3%).

Kepala Kampanye Blibli, Wilson Kiantoro, mengungkapkan bahwa salah satu modus penipuan yang perlu diwaspadai selama bulan Ramadan adalah sniffing, yaitu aksi peretasan melalui pesan singkat berbasis internet yang bertujuan untuk mencuri data sensitif seperti kata sandi email dan m-banking, informasi kartu kredit, dan lainnya.

Sniffing sering kali dikirim melalui pesan singkat menggunakan ekstensi Android Package Kit (APK) yang mengaku sebagai kurir yang mengirim resi palsu. Ketika korban mengklik tautan dalam chat tersebut, pelaku bisa mengakses data penting korban dan melakukan tindakan penipuan.

Blibli telah merangkum ciri-ciri modus sniffing yang mengintai melalui chat, antara lain:
1. Korban menerima chat berisi tautan file APK untuk diinstal.
2. File APK meminta akses SMS yang diteruskan ke pelaku.
3. Pelaku meretas akses ke mobile banking korban melalui kebocoran data login.
4. Pelaku bisa mengambil alih akun pribadi lain korban.

Para konsumen disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengklik tautan dari nomor yang tidak dikenal. Selain itu, selalu mengganti kata sandi secara rutin, memperhatikan izin akses aplikasi yang diunduh, dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

Blibli juga telah menyusun tips jitu dalam mewaspadai penipuan online melalui chat agar konsumen dapat terhindar dari risiko penipuan yang merugikan. Jadi, tetap waspada dan selalu berbagi informasi mengenai risiko penipuan online dengan orang lain.