MEDAN, Waspada.co.id – Kinerja beberapa bursa di Asia selama libur panjang menunjukkan kinerja yang positif. Seiring dengan kembali membaiknya ekspektasi terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan AS.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa setelah data ketenagakerjaan AS sebelumnya memburuk, memberikan gambaran bahwa suku bunga acuan berpeluang diturunkan.
“Paling tidak hingga saat ini, harapan pasar seperti itu yang mendorong penguatan kinerja bursa di Asia. Pasar keuangan dalam negeri diperkirakan akan membaik hari ini (Senin). Namun pada hari Selasa akan ada testimoni dari pejabat Gubernur Bank Sentral AS (The FED) yang akan menjadi fokus pasar selanjutnya. Saya berpendapat komentar pejabat Gubernur The FED masih akan memberikan gambaran yang datar terkait kebijakan suku bunga ke depan,” tuturnya, Senin (13/5).
Pekan ini akan ada rilis data inflasi di AS. Diproyeksikan bahwa inflasi pada bulan April kemarin akan melemah. Namun jika seperti bulan-bulan sebelumnya, di mana laju tekanan inflasi sering kali melebihi proyeksi.
“Sehingga kinerja positif pasar keuangan di akhir pekan lalu akan berbeda dengan situasi pekan depan. Kondisi ini diproyeksikan akan lebih banyak memberikan tekanan pada pasar keuangan nantinya,” ungkap Gunawan.
Maka pada pekan depan, kinerja IHSG diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang angka yang lebar. Jika inflasi di AS naik atau The FED memberikan gambaran kebijakan yang hawkish. IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 7.050 hingga 7.190. Sedangkan nilai tukar rupiah berpotensi bergerak dalam rentang 15.970 hingga 16.080.
“Pada perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah melemah di sekitar 16.075 per Dolar AS. Sementara IHSG juga melemah dalam perdagangan hari ini di kisaran level 7.069. Di sisi lain, harga emas melemah menjadi $2.358 per ons troy. Meski melemah, harga emas diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan dengan sesi penutupan perdagangan sebelum libur panjang pekan lalu,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
