Harga Cabai Merah Melonjak, Turun Tajam Hingga Rp25.000 per Kg – Waspada Online

by -135 Views
Harga Cabai Merah Melonjak, Turun Tajam Hingga Rp25.000 per Kg – Waspada Online

MEDAN, Waspada.co.id – Harga cabai merah mengalami penurunan yang cukup tajam di pekan ini.

Ketua Tim Pamantau Harga Pangan, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa harga cabai merah ditransaksikan paling murah sebesar Rp25.000 per Kg.

“Rentang harga cabai merah saat ini berkisar antara Rp25.000 hingga Rp37.000 per Kg. Penurunan harga cabai merah ini disebabkan oleh peningkatan pasokan,” ujarnya, Kamis (11/7).

Dari sisi permintaan, diperkirakan akan terjadi kenaikan pada pekan depan dengan dimulainya tahun ajaran baru sekolah. Berdasarkan pemantauan PIHPS Kota Medan, harga cabai merah rata-rata ditransaksikan sebesar Rp35.600 per Kg. Harga ini turun dari posisi awal pekan yang mencapai Rp41.000 per Kg.

“Keadaan yang hampir sama juga terjadi pada cabai rawit hijau. Harga cabai rawit rata-rata sebesar Rp36.100 per Kg berdasarkan pemantauan PIHPS Kota Medan, lebih rendah dibandingkan harga awal pekan Rp39.300 per Kg. Penurunan harga cabai ini juga mengikuti penurunan harga bawang merah dan daging ayam, yang saat ini ditransaksikan antara Rp22.000 hingga Rp30.000 per Kg dan Rp21.000 hingga Rp28.000 per Kg,” katanya.

Selain itu, harga ikan tongkol juga mengalami penurunan menjadi sekitar Rp13.000 per Kg. Meskipun harga daging ayam telah menyumbang deflasi terbesar di Sumatera Utara pada bulan Juni, kemungkinan masih akan menyumbang deflasi lagi di bulan Juli.

“Deflasi terbesar pada bulan Juli kemungkinan besar akan didorong oleh penurunan harga cabai merah, bawang merah, daging ayam, dan cabai rawit,” tambahnya.

“Sementara kenaikan harga minyak goreng subsidi (miyakita) berpotensi menimbulkan tekanan inflasi di bulan Juli. Meskipun harga minyak subsidi diwacanakan naik menjadi Rp15.700 per liter dari sebelumnya Rp14.000 per liter, namun diproyeksikan bahwa harga minyak goreng curah tidak akan terpengaruh oleh kebijakan tersebut,” tambahnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung