PENNSYLVANIA, Waspada.co.id – Pihak berwenang telah mengidentifikasi pelaku percobaan pembunuhan Donald Trump di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Sabtu (13/7). Pelaku diketahui bernama Thomas Matthew Crooks, pria berusia 20 tahun yang tinggal dekat lokasi kejadian.
Matthew Crooks tinggal di Bethel Park, sekitar satu jam perjalanan mobil dari lokasi kampanye Trump. Crooks ditembak mati petugas sesaat usai menembak ke arah Donald Trump.
Crooks menembak Trump dengan cara naik ke atap bangunan di luar area pengamanan kampanye. Jarak antara Crooks dengan podium tempat Trump berdiri dilaporkan hanya sekitar 120-150 meter.
Pihak berwenang telah menggeledah kediama Matthew Crooks pada Sabtu (13/7) malam waktu setempat. Ayah Matthew Crooks mengaku kaget setelah anaknya diidentifikasi sebagai penembak Donald Trump.
CNN melaporkan, ayah Matthew Crooks masih berusaha mencerna apa yang terjadi dan menunggu “hingga saya berbicara kepada pihak berwenang” sebelum memberikan pernyataan pulik mengenai anaknya.
Profil Thomas Matthew Crooks
Thomas Matthew Crooks tidak membawa kartu identitas saat melancarkan aksinya. Biro Investigasi Federal AS (FBI) pun mesti mengambil sampel DNA untuk mengidentifikasi pelaku.
Pihak berwenang belum bisa menyimpulkan motif Matthew Crooks melakukan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump.
Crooks diketahui terdaftar sebagai pendukung Partai Republik dalam data pemilih di negara bagian Pennsylvania. Namun, Crooks juga diketahui pernah menyumbang dana kampanye ke sebuah komite yang terafiliasi Partai Demokrat pada 2021 silam.
Pilpres AS 2024 sedianya menjadi ajang pemilihan pertama yang bisa diikuti Matthew Crooks. Pria ini baru lulus SMA pada 2022 silam, sebelumnya bersekolah di SMA Bethel Park.
Aksi penembakan Matthew Crooks menewaskan seorang pendukung Trump yang berada di dekat podium. Peluru tembakannya juga membuat dua orang lain luka parah.
Donald Trump sendiri dilaporkan mengalami luka robek di daun telinga, tetapi dalam kondisi sehat.
Insiden percobaan pembunuhan terhadap Trump dikecam berbagai pihak. Presiden AS Joe Biden mengutuk penembakan Trump dan mengaku lega rivalnya itu selamat.
“Tidak ada tempat untuk aksi kekerasan seperti ini di Amerika. Ini sakit, sakit,” kata Biden dikutip Associated Press. (wol/kompastv/ryp/d2)