JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden Joko Widodo telah meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya selama memimpin Indonesia. Permintaan maaf tersebut dinilai patut diapresiasi.
“Kami menghargai kesungguhan permintaan maaf tersebut,” kata pengamat politik Ujang Komarudin seperti dilaporkan oleh Republika, Sabtu (3/8).
Sebagai manusia dan seorang Muslim, Ujang menerima permintaan maaf tersebut. Namun, ia berharap agar permintaan maaf tersebut diikuti dengan perbaikan atas kekurangan yang masih terjadi.
Menurut Ujang, ada waktu sekitar tiga bulan untuk mempercepat program-program yang belum berjalan. Presiden dapat memerintahkan para menteri untuk meningkatkan kinerja. “Ada masalah kebangsaan dan kenegaraan yang perlu diselesaikan,” katanya.
Dengan melakukan perbaikan dan percepatan tersebut, menurut Ujang, akhir masa jabatan Presiden Jokowi akan berjalan lancar. “Kinerjanya meningkat dengan baik,” tambah Ujang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan khilaf selama menjabat sebagai Presiden RI. Hal itu disampaikannya saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8) malam.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga meminta maaf atas nama Wakil Presiden Ma’ruf Amin kepada ribuan undangan pada acara pembuka Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI.
“Bapak Wakil Presiden, para hadirin yang terhormat, saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pada kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan tulus dan rendah hati, izinkan saya dan Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan selama ini, terutama selama kami menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden menyadari bahwa sebagai manusia, dirinya dan Wapres Ma’ruf Amin tidak bisa memuaskan semua pihak.
Keduanya juga menyampaikan bahwa mereka tidak bisa memenuhi harapan semua pihak. “Saya bukanlah sempurna, saya hanya manusia biasa, keutamaan hanyalah milik Allah SWT. Hanya Dia yang memiliki sempurna, kerajaan langit dan bumi serta segala isinya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,” kata Presiden Jokowi.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menilai bahwa permintaan maaf Presiden Joko Widodo adalah hal yang manusiawi. “Saya rasa wajar bagi seorang presiden untuk meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama karena beliau akan segera pensiun,” ujar Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai acara partainya di Jakarta Selatan, Jumat.
Putra bungsu Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. “Saya pikir setiap presiden pasti memiliki kekurangan. Tidak ada makhluk hidup di dunia ini yang sempurna, pasti akan melakukan kesalahan,” ujar Kaesang.