Harga Ayam Berpotensi Naik di Bulan Agustus – Peringatan Online

by -98 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Harga ayam dalam dua bulan terakhir (Juni dan Juli) menyumbangkan deflasi bagi Sumatera Utara.

Penurunan harga ayam bahkan menyentuh harga Rp19.000 hingga Rp21.000 per Kg di level konsumen, meskipun pada umumnya harga ayam ditransaksikan dikisaran Rp23 hingga Rp28.000 per Kg di Kota Medan dan sekitarnya.

Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan dalam kalender hijriah akan memasuki bulan safar pada 6 Agustus. Di mana belanja masyarakat pada umumnya akan kembali dalam mode normal.

“Dari hasil riset yang saya lakukan, secara historis pasokan daging ayam kerap mengalami penurunan jelang penutupan bulan muharam. Sehingga kerap memicu kenaikan harga ayam potong,” tuturnya, Senin (5/8).

Pada dasarnya, sangat bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat. Namun yang perlu diwaspadai adalah, harga ayam turun belakangan ini telah merugikan peternak. Karena harga jualnya (Rp15.000-Rp18.000) jauh di bawah harga pokok produksi yang berada dalam rentang Rp21.000 hingga Rp22.0000 per Kg.

Peternak yang mengalami kerugian tentunya berpeluang untuk tidak maksimal jika beternak kembali. Ada potensi penurunan sisi persediaan atau suplai ayam potong kedepannya.

“Dan saya memperkirakan dampak dari penurunan harga daging ayam dalam dua bulan terakhir akan berdampak pada penurunan pasokan di bulan Agustus,” ungkapnya.

Harga daging ayam akan bergerak volatile dengan kecenderungan naik. Pada awal Agustus harga daging ayam akan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada akhir bulan Juli.

“Namun tetap berpeluang untuk turun kembali dalam rentang Rp21.000 hingga Rp27.000 per Kg, dan berpeluang untuk kembali naik dan ditransaksikan di harga keekonomiannya (Rp31.000-Rp33.000) per Kg di bulan ini,” tandasnya. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung