Purn. Letjen TNI Johannes Suryo Prabowo

by -121 Views
Purn. Letjen TNI Johannes Suryo Prabowo

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Saya mengenal Suryo Prabowo sejak saya masih seorang kadet. Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) ’76, jadi dia dua tahun lebih muda dari saya. Dia merupakan penerima penghargaan Adhi Makayasa tahun 1976 yang diberikan kepada kadet dengan prestasi tertinggi di Akademi. Dia sangat cerdas. Dia juga militan dan patriotik. Tak heran, karena ayahnya juga bagian dari Generasi ’45, seorang Kolonel di Angkatan Darat.

Sejak dia menjadi letnan, kapten, kemudian mayor, saya melihat bahwa dia selalu berada di lapangan. Bahkan ketika dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resort Militer Timor Timur (KOREM), dia selalu berada di lapangan pada saat-saat kritis. Dia adalah perwira TNI berpangkat tinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang diturunkan di bekas provinsi Indonesia.

Mungkin karena dia sangat cerdas, atasannya sering tidak terlalu menyukainya. Mungkin juga karena dia terlalu dinamis atau terlalu kreatif sehingga atasan atau atasannya sering tidak benar-benar memahaminya.

Karena kecerdasannya yang di atas rata-rata, dia sering dikritik oleh orang di sekitarnya yang menganggapnya sebagai “keminter” (sok tahu) dan suka memberikan nasehat tanpa diminta karena dorongan untuk memperbaiki organisasi Angkatan Bersenjata atau mengoreksi situasi.

Suryo Prabowo adalah tipe pemimpin yang berbicara lurus; dia berkata apa yang ada di pikirannya, dia berani, dan, menurut pendapat saya, salah satu jenderal paling cerdas dari generasi kita. Karena ayahnya bagian dari Generasi ’45 dan karena dia bersama dengan angkatan ’78 AKABRI, kami semua sangat dipengaruhi oleh para jenderal Generasi ’45. Generasi ini bisa dianggap sebagai generasi terbesar dalam sejarah Indonesia hingga saat ini. Mungkin itu sebabnya Suryo Prabowo dan saya bisa akrab. Kami memiliki cita-cita yang sama dan cinta terhadap negara kita yang tertanam dalam kami oleh Generasi ’45.

Source link