Krisis Kepercayaan Publik: Ancaman Online

by -19 Views

Kasus dugaan korupsi yang menjerat sejumlah pejabat utama terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang diprediksi akan memiliki dampak negatif terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap PT Pertamina (Persero). Menurut Dr. Arianda Tanjung S.I.Kom, M.Kom.I, seorang Dosen dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan, skandal ini bisa memperburuk persepsi masyarakat terhadap perusahaan pelat merah tersebut. Dia menyatakan bahwa kasus dugaan korupsi ini dapat memicu krisis kepercayaan publik, membuat masyarakat semakin skeptis terhadap transparansi dan akuntabilitas Pertamina. Dalam era digital saat ini, informasi menyebar dengan cepat melalui media sosial dan pemberitaan daring, yang berpotensi membentuk opini negatif yang sulit dipulihkan jika tidak ditangani dengan transparan dan profesional. Sebagai perusahaan besar, Pertamina perlu segera mengambil langkah strategis untuk memulihkan reputasi mereka dengan menghadapi krisis komunikasi ini secara proaktif. Transparansi, keterbukaan informasi, serta tindakan tegas terhadap pelaku korupsi dianggap sebagai kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik. Dalam situasi seperti ini, strategi komunikasi krisis yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan Pertamina dapat menyampaikan informasi kepada publik dengan jelas dan menunjukkan komitmen dalam pemberantasan korupsi guna memulihkan kepercayaan masyarakat.

Source link