Pasca Libur Panjang: IHSG Terjun Bebas, Rupiah Dekati 17.000

by -14 Views

Data inflasi di Indonesia menjadi sorotan pasar keuangan, terutama setelah berakhirnya diskon listrik 50%. Meskipun inflasi diproyeksikan akan naik, pasar keuangan tidak begitu terancam dengan perkembangan ini. FOMC Minutes Bank Sentral AS juga menjadi faktor yang akan mempengaruhi pasar keuangan sebelum akhir pekan. Selain itu, rilis data inflasi AS juga diprediksi akan memengaruhi IHSG dan nilai tukar rupiah ke depan.

Pada awal perdagangan, IHSG mengalami pelemahan hingga mencapai level 5.914 atau turun 9.16%. Tekanan ini tak lepas dari kondisi buruk pasar saham di Asia sebelumnya. Meskipun pasar Asia mulai mengalami rebound, nilai tukar rupiah juga terus melemah, mencapai 16.820 per US Dolar. Perubahan ini disebabkan oleh gejolak ekonomi global dan kebijakan kenaikan tarif impor AS.

Meskipun sulit untuk memproyeksikan kinerja IHSG, pasar masih beradaptasi dengan kondisi ekonomi saat ini. Kebijakan AS yang memicu peningkatan tarif impor telah menimbulkan kekhawatiran akan inflasi yang tinggi. Hal ini membuat US Dollar lebih menarik dibandingkan dengan emas, yang mengalami tekanan harga dalam beberapa pekan terakhir. Dampak dari kebijakan AS ini tidak hanya dirasakan di pasar keuangan Asia, namun diprediksi juga akan memengaruhi pasar domestik.

Source link