Kementerian Sosial (Mesos) akan memulai pelaksanaan Sekolah Rakyat di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun ini. Sekolah tersebut dikhususkan untuk anak-anak yang tergolong miskin dan miskin ekstrim. Hal ini diumumkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam acara Sosialisasi dan Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Jumat (11/4).
Menurut Saifullah, pembentukan Sekolah Rakyat ini didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) nomor 8 tahun 2024. Tahun ini, akan ada empat sekolah yang akan dimulai di Sumut. Dua sekolah akan menggunakan aset Kemensos, satu aset Pemprov Sumut sesuai usulan Gubernur Sumut Bobby Nasution, dan satu lagi gedung Universitas Islam Sumatera Utara (UIN SU) di Kota Tebing Tinggi.
Gus Ipul, sapaan akrab Menteri Sosial, menyatakan bahwa pembangunan gedung sekolah di Kabupaten/Kota sesuai dengan usulan akan dimulai tahun ini dengan anggaran yang akan ditampung oleh APBN. Namun, jumlah anggaran yang akan dialokasikan belum dipastikan karena masih dalam proses finalisasi.
Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa perbedaan Sekolah Rakyat ini dengan sekolah pada umumnya terdapat pada biaya yang digratiskan, adanya asrama, dan tambahan kurikulum. Sekolah ini diarsipkan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrim untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi mereka belajar tanpa tujuan untuk membeda-bedakan antara sekolah kaya dan sekolah miskin.