Peretasan baru-baru ini terhadap situs penjualan tiket telah mengakibatkan data sensitif dari tentara Israel, termasuk kepala IDF Eyal Zamir dan pejabat tinggi lainnya, tersebar secara online. Menurut laporan dari Haaretz, data ribuan tentara IDF seperti nama lengkap, nomor identitas, dan nomor telepon, telah terungkap melalui website TickCha. Para peretas dapat mengakses data ini hanya dengan memasukkan nomor identitas tanpa perlu verifikasi tambahan.
Para peretas dilaporkan menggunakan perangkat lunak sederhana yang dikembangkan oleh seseorang yang menyebut dirinya sebagai “Persian Prince”. Mereka menjalankan program tersebut untuk menguji nomor identitas potensial dan mengekstrak informasi pribadi dari pemilik identitas tersebut. TickCha, situs yang diretas, tidak memiliki proteksi otomatis terhadap upaya peretasan atau pembatasan geografis, sehingga peretas dari luar Israel pun dapat dengan mudah mengakses data tentara IDF.
Data yang terbocor termasuk informasi detail tentang beberapa tentara aktif, termasuk komandan Eyal Zamir, yang rentan terhadap ancaman keamanan dan pelacakan. IDF telah mengkonfirmasi bahwa peretasan tersebut sedang ditangani dan telah menjadi bahan investigasi. TickCha, sebagai operator situs, menyatakan bahwa meskipun mereka mematuhi standar keamanan internasional, namun sistem login sederhana yang tidak menggunakan verifikasi dua-langkah telah menjadi celah bagi peretas untuk mengakses data sensitif tentara. Meskipun demikian, TickCha menyatakan bahwa mereka telah memperkuat level keamanan mereka sebagai respons terhadap insiden tersebut.