PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat pertumbuhan laba bersih selama kuartal I-2025, didukung oleh penyaluran kredit dan pembiayaan yang konsisten serta penurunan biaya dana di tengah tantangan global. Laba bersih BTN mencapai Rp904 miliar, naik 5,1% secara tahunan dari tahun sebelumnya. Penyaluran kredit dan pembiayaan yang terus berkembang serta keuangan yang terjaga menjadi faktor utama dalam pencapaian laba bersih ini.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp363,11 triliun hingga kuartal I-2025, dengan pertumbuhan signifikan di sektor perumahan. Selain itu, kerjasama strategis dengan investor asal Qatar untuk pembangunan satu juta unit hunian di Indonesia juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap penyaluran kredit. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan perumahan dan mengurangi backlog perumahan di Indonesia.
Tidak hanya fokus pada penyaluran kredit, BTN juga mencatat pertumbuhan di segmen kredit bermargin tinggi, seperti KUR, KAR, dan KRING. Peningkatan dana pihak ketiga juga menjadi sorotan, dengan DPK sebesar Rp384,70 triliun pada kuartal I-2025. Melalui upaya penurunan biaya dana, peningkatan penyaluran kredit, dan penguatan digital channel, BTN berhasil meningkatkan margin bunga bersih menjadi 3,6%.
Selain itu, BTN Syariah juga mencatat pertumbuhan laba bersih yang signifikan menjelang pemisahan menjadi Bank Umum Syariah. Pendapatan BTN Syariah naik 21,1% yoy dan menjadi salah satu kontributor utama dalam pertumbuhan aset perusahaan. Dengan berbagai upaya tersebut, BTN optimistis menjaga konsistensi pertumbuhan bisnis dan mencapai target aset sebesar Rp500 triliun pada akhir tahun 2025.