Dalam beberapa minggu terakhir, Kevin Williams dan saya melihat Audi E5 Sportback baru di Cina. Iklan mobil listrik ini sudah tersebar di berbagai papan iklan di seluruh negara. Audi berharap mobil ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan penjualan di Cina yang terus menurun. Penjualan mobil Audi di Cina turun 11% pada tahun 2024, dan E5 Sportback diharapkan dapat membalikkan tren tersebut.
Di sisi lain, Audi juga menghadapi masalah di Amerika Utara karena tarif yang dikenakan Presiden Donald Trump. Tanpa pabrik di AS, Audi menghadapi kenaikan biaya produksi dan penjualan. Hal ini memengaruhi margin keuntungan perusahaan. Meskipun penjualan kendaraan listrik meningkat, tarif AS, pasar yang kurang untuk EV, dan biaya regulasi emisi Eropa menjadi kendala bagi Audi.
Strategi Audi untuk menghadapi tarif AS tergantung pada perkembangan bea masuk di Meksiko dan respons pesaing seperti BMW dan Mercedes-Benz. Audi berupaya untuk meningkatkan margin keuntungan, yang biasanya sekitar 6% per kendaraan. Upaya Audi termasuk merilis 10 model baru dan mempertimbangkan produksi di Amerika Serikat. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari situasi ini tidaklah singkat.
Di sisi lain, BYD di Cina mengalami penjualan terbaik di bulan April. Perusahaan mencatat peningkatan penjualan kendaraan energi baru, khususnya kendaraan listrik baterai. BYD berhasil meluncurkan model-model baru yang diminati konsumen, terutama setelah sebelumnya mengalami penjualan yang lambat. Keberhasilan BYD dalam menghadapi hambatan ini menjadi perhatian dalam industri otomotif.