Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, bersama dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), mengungkapkan komitmen keduanya untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara. Pertemuan resmi antara keduanya berlangsung di Istana Al-Salam di Jeddah pada hari Rabu dengan penuh saling menghormati dan persahabatan. Kedua pemimpin mengadakan pertemuan pertama Dewan Koordinasi Tinggi Arab Saudi-Indonesia untuk merumuskan tata kelola kelembagaan dan menyusun roadmap jangka panjang untuk kerja sama strategis.
Kedua pihak sepakat untuk mengeksplorasi lebih dalam kerja sama investasi di sektor-sektor strategis seperti energi, layanan keuangan, industri hulu, logistik, pariwisata, dan teknologi hijau. Mereka juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, berbagi pengetahuan, mengadakan forum investasi secara rutin, serta merumuskan roadmap bersama untuk mengoptimalkan arus investasi, memberikan insentif, dan mengatasi hambatan regulasi. Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga mendapat perhatian agar dapat meningkatkan volume perdagangan dan investasi.
Dalam hal kerja sama energi, Indonesia memberikan pengakuan terhadap peran penting Arab Saudi dalam menjaga stabilitas pasar minyak global dan menekankan pentingnya pasokan energi untuk semua jenis kebutuhan. Kedua negara berkomitmen untuk memperluas kerja sama dalam bidang minyak mentah dan produk olahan, pengembangan rantai pasok energi yang terintegrasi, kerja sama antar perusahaan energi nasional, pengembangan pembangkit listrik, efisiensi energi dan konservasi, kebijakan iklim internasional, serta sumber daya mineral. Dari pertemuan tersebut, Arab Saudi dan Indonesia pun menandatangani berbagai kesepakatan dan nota kesepahaman antara entitas bisnis dari kedua negara senilai sekitar $27 miliar atau IDR 437,8 triliun, yang menunjukkan minat kuat sektor swasta dalam mendukung arah baru kemitraan ekonomi ini.