PTAR Raih Penghargaan Tamasya Award Dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM Berkat Dukungannya Terhadap Penurunan Stunting

by -356 Views
PTAR Raih Penghargaan Tamasya Award Dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM Berkat Dukungannya Terhadap Penurunan Stunting

PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, meraih Penghargaan Kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau Tamasya (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) Award 2023. Penghargaan ini diterima dalam kategori implementasi bidang kesehatan melalui intervensi berbasis bukti dan revitalisasi Posyandu untuk penanganan stunting. Piala penghargaan diterima oleh Direktur & Chief Financial Officer (CFO) PT Agincourt Resources, Noviandri Hakim dari Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Julian Ambassadur Shiddiq.

Novriandi menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkolaborasi menjalankan program kesehatan ini, serta kepada Kementerian ESDM atas penganugerahan Tamasya Award. PTAR terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan terus mengembangkan inisiatif, bekerja sama dengan semua pihak terkait, dan menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas dalam operasional perusahaan.

Tamasya Award menjadi pengakuan terhadap komitmen jangka panjang PTAR dalam mengubah paradigma kesehatan masyarakat, dengan fokus pada upaya pencegahan dan edukasi untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah kepada badan usaha pertambangan minerba yang telah menjalankan kinerja PPM dengan baik. Pemerintah berharap agar badan usaha pertambangan minerba terus menerapkan program PPM untuk membantu menyejahterakan masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan.

Pemerintah telah mengatur PPM dalam beberapa regulasi turunan dari Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba. Kategori PPM PTAR meliputi kesehatan, pendidikan, tingkat pendapatan riil/pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, pengelolaan lingkungan hidup, kelembagaan, dan infrastruktur.

Stunting menjadi salah satu masalah yang mendapat perhatian khusus dari PTAR, karena Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki prevalensi balita stunting tertinggi di Sumatra Utara. PTAR berfokus pada revitalisasi Posyandu sebagai upaya menangani masalah stunting di Batangtoru dan Muara Batangtoru.

PTAR bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan, Dinas Kesehatan Daerah dan Propinsi, tenaga ahli Synergy, Puskesmas Batangtoru dan Muara Batangtoru, kepala desa, PKK Desa, kader desa, dan masyarakat untuk menuntaskan problem stunting ini.

Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan penyelenggaraan Posyandu, pemetaan kompetensi kader dan bidan Posyandu, serta penyediaan fasilitas pelayanan dasar di Posyandu, PTAR berhasil menginisiasi Posyandu Terintegrasi dan akan melanjutkannya dengan inisiasi Posyandu Prima. Tahun ini, PTAR telah menghasilkan dampak positif pada pengurangan jumlah anak stunting dan anak kurang gizi di wilayah Batangtoru dan Muara Batangtoru.