Bulog Menghentikan Buruh yang Terlibat dalam Video Viral Mandi Beras di Gudang

by -140 Views
Bulog Menghentikan Buruh yang Terlibat dalam Video Viral Mandi Beras di Gudang

Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya, mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam video viral ‘mandi beras’ di Gudang Banjar Kemantren 2, Kota Surabaya, Jawa Timur, telah diberikan sanksi. Tomi menyebut bahwa pekerja harian lepas yang terlibat dalam tindakan tidak etis dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi.

Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 juga telah diberikan surat peringatan dan dimutasi. Tomi mengatakan bahwa manajemen Perum Bulog sangat fokus dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat.

Karena itu, pihaknya segera bertindak tegas terhadap pihak yang terlibat dalam mandi beras. Tomi memastikan bahwa pekerja yang terlibat bukan karyawan Bulog.

“Terkait oknum buruh dalam video yang sedang banyak beredar tersebut merupakan tenaga harian lepas di gudang bukan karyawan Bulog, dan saat ini buruh tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi di gudang,” ujar Tomi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Tomi menyampaikan bahwa Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 ikut dimutasi sebagai bentuk tanggung jawab atas kegiatan di gudang yang tidak seharusnya terjadi. Pihaknya sangat menyesalkan insiden yang terjadi dalam video tersebut.

Menurut Tomi, sebagian kecil beras impor yang karungnya sobek hasil pengangkutan dari kapal ke gudang, seharusnya diangkut oleh buruh ke mesin rice to rice (RtR). Namun, yang terjadi malah dipermainkan oleh oknum buruh.

“Sudah jutaan ton beras impor tahun ini yang kita angkut dari kapal menuju ke gudang-gudang Bulog yang artinya ada puluhan juta karung yang diangkut dan hanya beberapa karung saja yang mengalami sobek dan bocor sehingga perlu dikumpulkan untuk diangkut kembali ke mesin pengolahan RtR,” kata Tomi.

Dia menambahkan bahwa Bulog telah memiliki standarisasi mutu dan quality control untuk menjaga proses dan kualitas beras. Tomi menegaskan bahwa manajemen Bulog akan meningkatkan pengawasan di gudang guna mencegah perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (republika/d1)