JAKARTA, Waspada.co.id – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengungkap bagaimana calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, dapat memiliki lahan ratusan ribu hektare.
Seperti diketahui, lahan ratusan ribu hektare milik Prabowo sempat disinggung capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam debat capres kedua pada Minggu (7/1) lalu.
JK menuturkan, saat dirinya baru menjadi wakil presiden periode 2004-2009, Prabowo datang ke kantornya untuk menyampaikan keinginan mengakuisisi pabrik kertas milik seorang pengusaha yang macet di salah satu bank BUMN.
“Waktu awal saya wakil presiden zaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)-JK, tamu saya yang pertama kira-kira 10 hari setelah saya menjabat, itu datang Pak Prabowo menemui saya di kantor. Karena teman baik, saya sudah kenal baik,” kata JK di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
“Dia (Prabowo) bilang ingin untuk melanjutkan bisnis, ingin membeli PT Kiani Kertas, pabrik kertas di Kalimantan, milik Bob Hasan yang macet di Bank Mandiri,” sambungnya.
Mendengar hal tersebut, JK pun lantas meminta Direktur Utama Bank Mandiri saat itu, Agus Martowardojo, untuk mengecek kebenarannya.
“Saya bilang (kepada Agus) benar ada Kiani Kertas akan dijual karena kredit harga? Berapa harganya? Dia bilang ‘Kami akan jual 150 juta dolar dan sudah ada peminat dari Singapura,’” jelas JK, seraya menirukan ucapan Agus.
“Saya bilang jangan jual ke Singapura lebih baik ke pengusaha nasional, jangan ke asing,” ucap JK.
Agus pun bersedia menjual kepada pengusaha nasional asalkan pembayaran dilakukan secara tunai.
“Jadi di depan saya, masih ada Pak Prabowo, saya sampaikan ini boleh (dijual) tapi cash 150 juta dolar. Mau enggak? (Prabowo) mau,” ucapnya.
“Saya bilang setelah ini Anda (Prabowo) pergi ke Mandiri ketemu Pak Agus, ketemu lah, deal. Saya dengar beberapa waktu kemudian, maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu,” tambahnya.
JK mengatakan karena pabrik yang dibeli Prabowo merupakan pabrik kertas, sehingga mempunyai lahan untuk hutan industri seluas kurang lebih 200.000 hektare.
“Saya tidak tahu (hak guna usaha/HGU atau bukan), tapi biasanya pengelolaan. Itulah kenapa Pak Prabowo punya lahan seperti yang saya baca,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya tidak pernah memberikan lahan kepada Prabowo. Tetapi hanya memfasilitasi pembelian antara Prabowo dan Bank Mandiri.
“Bukan saya berikan lahan, melainkan dia beli, pabriknya ada izin lahan, tetapi beda kabupaten. Pabriknya kalau tidak salah di Berau, lahannya ada di Penajam, itulah yang menjadi bagian dari pada IKN (Ibu Kota Nusantara),” tegasnya.
Dalam debat capres pada Minggu (7/1) malam, Anies menyoroti lahan 340 ribu hektare milik Prabowo. Ia mengatakan kepemilikan lahan itu ironi.
Karena Prabowo sebagai Menteri Pertahanan belum bisa menyejahterakan prajurit TNI, lantaran masih banyak yang belum memiliki rumah.
“Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya menurut Pak Jokowi punya lebih dari 340 ribu hektare tanah di republik ini. Ini harus diubah,” ujar Anies.
Menjawab hal itu, Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut luas lahan yang dimaksud oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan bukan 340 ribu hektare tapi mendekati 500 ribu hektare.
Penjelasan Prabowo tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara konsolidasi relawan se-provinsi Riau di Gelanggang Olahraga (GOR) Remaja, Pekanbaru, Selasa (9/1).
Awalnya, Prabowo menjelaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memberi tugas pada dirinya selaku Menteri Pertahanan untuk membangun food estate. “Saya Menteri Pertahanan, diberi tugas beliau (Presiden Jokowi) untuk membangun food estate tiga tahun lalu,” kata Prabowo.
“Saya sudah sampaikan, sebelum jadi Menhan, saya pengusaha, saya menguasai HGU (hak guna usaha). Kemarin juga salah-salah mulu, bukan 340.000 hektare, (tapi) mendekati 500.000 hektare. Dia mau bikin rakyat benci saya,” ucap Prabowo lagi. (wol/kompastv/pel/d1)