Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, membantah tuduhan yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, bahwa hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri retak karena permintaan perpanjangan tiga periode masa jabatannya.
Puan mengatakan bahwa permintaan perpanjangan tiga periode tidak pernah ada. Ia menyebut bahwa masa jabatan Jokowi saat ini masih berdasarkan konstitusi, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945. Ia juga menanyakan asal usul usulan perpanjangan masa jabatan presiden tersebut, karena menurutnya tidak ada dasar hukum atau mekanisme yang menyebutkan hal tersebut.
Selain itu, Puan juga membantah dugaan keretakan hubungan antara Megawati dan Jokowi. Hal ini disampaikan mengingat adanya video yang menunjukkan Megawati menghempaskan tangan Jokowi saat turun dari tangga panggung. Puan menjelaskan bahwa saat itu Jokowi sudah memiliki pegangan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sehingga tidak melihat tangan Megawati saat turun dari tangga.
Sebelumnya, Adian Napitupulu menyatakan bahwa pengkhianatan Jokowi dan keluarganya terhadap PDIP disebabkan oleh permintaan perpanjangan masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode. Adian menjelaskan bahwa PDIP menolak permintaan tersebut dan ada pihak yang marah karena penolakan tersebut. Namun, Adian memastikan bahwa sikap PDIP tetap dan tidak berubah dalam menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
PDIP bertahan dalam menjaga konstitusi dan menolak penambahan atau perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Hal ini tidak ada kaitannya dengan apapun, tetapi semata-mata untuk menjaga konstitusi.
