Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas mengumumkan bahwa sebanyak 7.000 orang telah meninggal di Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Jumlah korban meningkat sebanyak 500 orang sejak kemarin.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan semalam di Gaza tidak menyebabkan korban dalam pihak Israel. Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan telah menyerang banyak sel teroris, infrastruktur, dan pos peluncuran rudal anti-tank selama penggerebekan tersebut.
Israel juga telah mengidentifikasi 224 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, dengan penambahan dua orang sejak laporan terakhir.
Sementara itu, Hamas mengklaim telah melepaskan serangkaian roket ke Israel dari Gaza tengah. Namun, tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Dilaporkan bahwa IDF dilakukan serangan terarah dengan menggunakan tank di Gaza utara pada tanggal 26 Oktober sebelum menarik diri dari daerah tersebut. Video yang dirilis oleh IDF menunjukkan tank dan kendaraan tempur bergerak di jalan sekitar pagar. Tank-tank tersebut menembakkan artileri, dan beberapa kerusakan terlihat di sekitarnya.
IDF mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya. “Tentara meninggalkan lokasi setelah aktivitas selesai,” kata pernyataan itu.
Juru bicara IDF, Peter Lerner, menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan besar namun dengan cakupan terbatas. Dia menjelaskan bahwa ini adalah operasi yang jelas dan komprehensif yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk operasi darat di kemudian hari.
Selama satu hari terakhir, IDF juga telah menyerang 250 infrastruktur Hamas, termasuk terowongan dan peluncur roket.
