MEDAN, Waspadaco.id – Pada bulan Januari, akan terjadi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan strategis, seperti minyak goreng, gula pasir, dan beras. Namun, jelang perayaan Imlek, harga kebutuhan pangan pokok relatif stabil.
Menurut Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, hasil pemantauan papan harga melalui PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis) menunjukkan bahwa banyak kebutuhan masyarakat nyaris tidak mengalami perubahan selama bulan Februari.
“Harga cabai merah masih bertahan sekitar Rp35.000 per kg, cabai rawit Rp39.000 per kg, daging ayam Rp31.000 per kg, bawang merah diangka Rp30.700 per kg, bawang putih Rp36.600 per kg, beras bergerak dalam rentang Rp13.850 hingga Rp14.850 per kg (medium ke super), daging sapi Rp135 ribu per kg, gula pasir Rp17.600 per kg, dan minyak goreng curah berada di level Rp15.700 per kg,” ungkapnya, Jumat (9/2).
Selain itu, harga telur juga tetap di angka Rp1.600 per butir ukuran sedang, dan harga tomat turun di kisaran Rp13.000 hingga Rp16.000 per kg.
“Secara keseluruhan, harga kebutuhan pangan strategis di bulan Februari bergerak stabil dan bahkan cenderung membentuk deflasi,” tambahnya.
Perayaan Imlek memang tidak menjadi pemicu kenaikan harga sejumlah komoditas pangan strategis. Setiap tahun, trennya cenderung stabil untuk kinerja inflasi selama Imlek.
“Pemerintah tidak perlu khawatir mengenai dampak perayaan Imlek terhadap pembentukan harga di pasar,” jelasnya.
Ini dikarenakan jumlah masyarakat yang merayakan Imlek jauh lebih sedikit dibandingkan dengan masyarakat yang merayakan Ramadan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.
“Saya memandang bahwa belanja kampanye selama Januari-Februari ini memberikan kontribusi perubahan harga lebih besar daripada perayaan Imlek itu sendiri,” tegasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung