Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, memprediksi bahwa Jawa Tengah akan menjadi medan perang antara kubu 02 dan 03 dalam Pilpres 2024. Kampanye akbar yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jateng dipandang sebagai upaya untuk mempertahankan suara mereka di kandang banteng. Namun, kemungkinan pertahanan ini akan ditembus oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena latar belakang mereka yang berhaluan ‘merah’.
“Jateng merupakan medan pertempuran antara kubu 02 dan 03. Saya melihat bahwa di sini akan terjadi persaingan antara kubu 02 dan 03,” kata Ujang.
Ujang melihat bahwa bagi kubu Prabowo-Gibran, kemenangan di Jateng sangat penting. Dia mengatakan bahwa ada peluang bagi penerus Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin. Banyak pendukung Jokowi, Gibran, dan Prabowo berada di Jateng, seperti di Solo Raya menjadi basis pendukung Jokowi dan Gibran, serta Habib Luthfi yang turut berada di barisan kubu 02.
“Saya melihat bahwa PDIP, Ganjar-Mahfud tumbang di Jateng mungkin akan terjadi,” tambah Ujang.
Dia mengatakan bahwa kampanye akbar yang dilakukan oleh Ganjar-Mahfud di Jateng merupakan upaya mereka bersama PDIP untuk mempertahankan basis massa mereka agar tidak dikuasai oleh kubu 02. Kemungkinan perpindahan basis massa ke kubu 02 masih sangat mungkin terjadi.
“Segala kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Kita tahu bahwa Jokowi dan Gibran berasal dari basis merah. Jadi meskipun mungkin saat ini tidak sepakat dengan merah, namun masih teridentifikasi dengan hal tersebut,” katanya.
Calon Presiden RI, Ganjar Pranowo, optimis menjelang hari pemilihan 14 Februari 2024 bahwa Jawa Tengah akan tetap menjadi kandang banteng. Hal ini disampaikan Ganjar setelah menghadiri kampanye akbar di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jateng.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, juga memberikan komentar soal kampanye terakhir pasangan calon urut 3 Ganjar-Mahfud yang diadakan di Benteng Vastenburg, Kota Solo. Puan optimis bahwa Jawa Tengah tetap akan menjadi ‘kandang banteng’ meski menggelar kampanye di kota Solo yang merupakan basis suara PDIP.
“Solo dan Jawa Tengah adalah basis suara PDIP. Kami datang ke sini karena itu, silahkan menilai sendiri,” ucapnya.