MEDAN, Waspada.co.id – Pasar keuangan dalam seminggu ke depan akan dibanjiri data penting yang dapat mengubah pergerakan pasar secara keseluruhan.
Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa data inflasi Amerika Serikat akan menjadi penentu pergerakan pasar selanjutnya. Saat ini, inflasi AS diperkirakan akan melandai, meskipun efeknya sangat kecil namun dapat mengubah ekspektasi pasar yang mengharapkan pemangkasan suku bunga acuan terjadi pada bulan Mei mendatang.
“Rilis data inflasi tersebut akan menjadi faktor penentu pasar pada sesi perdagangan jelang akhir pekan nanti. Selama dua hari ke depan, pasar akan lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal. Selain itu, sentimen fundamental seperti memburuknya kinerja ekonomi Eropa setelah Jerman memasuki resesi akan mempengaruhi pasar keuangan dalam seminggu ke depan,” ujarnya, Senin (26/2).
Pada awal perdagangan pekan ini, IHSG dibuka melemah di level 7.277. Sementara itu, sejumlah bursa di Asia pada sesi perdagangan pagi bergerak variatif dan cenderung sideways. Kinerja IHSG masih volatile dan terpengaruh oleh fluktuasi pasar keuangan di Asia.
“Di sisi lain, mata uang Rupiah melemah di kisaran level 15.630 pada sesi perdagangan pagi ini. Meskipun US Treasury 10 tahun mengalami sedikit tekanan dibandingkan pekan sebelumnya, Rupiah diperkirakan tidak akan terlalu berdampak dengan rilis data inflasi bulan Februari,” katanya.
“Inflasi bulanan diproyeksikan masih akan meningkat dan akan menjadi beban bagi pasar keuangan secara keseluruhan. Sementara itu, harga emas saat ini lebih baik daripada akhir pekan sebelumnya, dengan harga di kisaran $2.033 per ons troy,” tambahnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
