PGN Mengarahkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Memperkuat Pemanfaatan Gas Domestik – Waspada Online

by -105 Views
PGN Mengarahkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Memperkuat Pemanfaatan Gas Domestik – Waspada Online

Jakarta, Waspada.co.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperluas penggunaan gas domestik, sekaligus menjadikan gas bumi sebagai energi transisi menuju emisi nol pada tahun 2060.

Komitmennya dilakukan PGN melalui pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi, termasuk memperluas jaringan gas rumah tangga dan menyediakan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) untuk memudahkan akses pengguna gas bumi.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, mengatakan bahwa gas bumi merupakan aset strategis bangsa yang harus dioptimalkan, terutama dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Fakta bahwa cadangan gas bumi nasional lebih besar daripada minyak bumi harus direspons dengan strategi yang tepat dari hulu sampai hilir. Sehingga secara berkelanjutan, gas bumi dapat menjadi pendorong bagi perekonomian Indonesia dan sektor-sektor strategis yang penting. Seperti sektor kelistrikan, pupuk, industri, dan petrokimia,” ujarnya, Rabu (6/3).

PGN terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi melalui pemanfaatan gas bumi dari sumber-sumber domestik. Ke depan, PGN juga akan tetap mengambil inisiatif dalam membangun infrastruktur gas untuk mencapai lebih banyak pengguna.

Dari segi infrastruktur, PGN akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis pada tahun 2024, termasuk proyek pipa gas WNTS-Pemping, proyek infrastruktur gas di kilang Tuban, dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia,” katanya.

Dari segi komersialisasi, PGN akan terus meningkatkan pengenalan dan pemanfaatan LNG dalam bisnis Perdagangan LNG, LNG Hub & Penyimpanan, dan LNG Bunkering untuk sektor Bahan Bakar Kelautan. Peran strategis ini penting ditingkatkan, di mana LNG akan menjadi pasokan masa depan Indonesia.

Subholding Gas juga mulai berpartisipasi dalam pengembangan produk gas bumi di petrokimia dan biomethane serta terlibat dalam mendukung program dekarbonisasi, seperti program hidrogen dan transportasi CO2,” jelasnya.

Perusahaan juga bersiap menyambut penyelesaian proyek jaringan gas Cirebon – Semarang tahap II (CISEM II). PGN akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengintegrasikan infrastruktur gas bumi guna meningkatkan penggunaan gas bumi di Jawa dan interkoneksinya hingga ke Sumatera dan Kepulauan Riau.

Operasionalisasi jaringan gas ini akan meningkatkan ketahanan pasokan gas dan mengatasi masalah koneksi jaringan dari Jawa Timur yang selama ini belum tersambung dengan Jawa Barat. Pengembangan infrastruktur ini akan memperkuat pasokan gas bumi dalam negeri dengan mengintegrasikan sumber pasokan dari berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera,” ungkapnya.

Saat ini, PGN Group telah mengoperasikan jaringan pipa gas dari Gresik di Jawa Timur hingga ke Batang, Jawa Tengah. Dengan adanya jaringan pipa ini, potensi pasokan gas bumi yang berlebih di Jawa Timur dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi di berbagai kawasan industri baru yang bermunculan di Jawa Tengah.

Tersambungnya jaringan pipa gas di Pulau Jawa ini akan meningkatkan keamanan energi dan memperkuat pasokan serta distribusi gas bumi ke berbagai segmen pengguna. Ini juga akan mempercepat upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan gas rumah tangga yang diharapkan bisa mengurangi subsidi LPG,” jelasnya.

Kawasan IKN menjadi salah satu prioritas PGN dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan dari gas bumi untuk proyek strategis pemerintah dalam menghadapi arah baru Ibukota Nusantara. Target kami dalam 3 tahun ke depan adalah mencapai sekitar 2,5 juta pelanggan gas dan berpotensi terus meningkat.

Meskipun demikian, Rosa mengingatkan bahwa pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan oleh PGN perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di industri gas bumi. Sebagai pelaku usaha di tingkat midstream dan downstream, PGN hanya berperan dalam satu rantai bisnis gas bumi, sehingga meskipun PGN Subholding Gas mengoperasikan 96% infrastruktur midstream dan downstream gas bumi nasional, dalam pelayanan pelanggan, PGN memerlukan dukungan dan sinergi dari semua pemangku kebijakan dan pelaku bisnis di sektor hulu migas.

“Kita akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan peningkatan pasokan gas bumi dalam bentuk LNG. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemangku kepentingan dalam industri ini untuk menjaga peran masing-masing, agar strategi besar pemerintah dalam menjadikan gas bumi sebagai energi transisi dan memperkuat ketahanan energi nasional dapat tercapai,” tutupnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung