MEDAN, Waspada.co.id – Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan hunian impian dengan harga yang bervariasi.
Pameran perumahan BRI REI EXPO Property Sumut 2023 tahun ini di Atrium Plaza Medan Fair menjawab kebutuhan masyarakat dengan menawarkan berbagai penawaran menarik.
Gelaran pameran yang melibatkan 36 developer ini dan berkolaborasi dengan BRI bertujuan untuk meningkatkan kinerja penjualan properti Sumut tahun ini, setelah melesu pada 2020-2022.
Ketua DPD REI Sumut, Andi Atmoko Panggabean, menyatakan bahwa industri properti di Sumatera Utara masih tetap bertumbuh, meskipun menghadapi kendala karena pandemi dan kebijakan pemerintah. Namun, dia yakin bahwa pertumbuhan sektor properti dapat mencapai penjualan 20 ribu unit pada tahun mendatang.
“Target semula adalah 20-25 ribu unit properti per tahunnya, namun karena pandemi dan kebijakan pemerintah, tahun 2023 ini hanya menargetkan 15.000 unit. Di tahun mendatang, pada tahun politik, mudah-mudahan bisa menargetkan 20 ribu unit,” terang Atmoko, Rabu (1/11).
Atmoko juga mengakui bahwa gelaran pameran properti yang sempat vakum selama 3 tahun ini kembali dimulai pada tahun ini. Oleh karena itu, REI Sumut untuk pertama kalinya kembali menggelar pameran properti ini di Medan setelah pandemi.
Selain itu, peran pemerintah dalam pertumbuhan sektor properti di Sumut juga sangat penting. Salah satu stimulus yang dilakukan oleh pemerintah adalah membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar hingga Juni 2024.
“Sesuai dengan arahan dari Presiden yang meminta program PPN ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah atau properti di bawah Rp2 miliar, ini berlaku PPN 100 persen ditanggung pemerintah sampai dengan Juni tahun depan,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga akan membantu biaya administratif sebesar Rp4 juta untuk pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hingga 2024.
Kedua insentif yang diberikan oleh pemerintah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor perumahan, yang juga bersama sektor konstruksi merupakan dua sektor ekonomi yang memberikan efek pengganda bagi subsektor ekonomi lainnya.
“Sektor perumahan dan konstruksi memberikan kontribusi ke produk domestik bruto hingga 14-16 persen pada 2023, dan menyediakan lapangan kerja hingga 13,8 juta orang. Kedua sektor itu juga berkontribusi terhadap pajak sebesar 9,3 persen dan pendapatan asli daerah (PAD) senilai 31,9 persen,” jelas Atmoko.
Pemberian insentif ini juga dapat mengurangi masalah backlog, yaitu kesenjangan antara jumlah rumah yang dibangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang mencapai 12,1 juta rumah.
“Diharapkan bisa menyelesaikan backlog. Targetnya nanti kita lihat. Ini kan waktunya satu tahun diharapkan bisa menyelesaikan itu,” katanya.
Menurut Atmoko, pameran yang berlangsung selama seminggu, mulai 31 Oktober – 7 November 2023 mendatang, menargetkan omset hingga Rp50 miliar.
Sementara itu, CEO BRI Medan, Haris Hartanto, menyatakan bahwa BUMN terus berkomitmen untuk mendukung industri properti dalam menyediakan layanan pembiayaan agar masyarakat Sumut bisa memiliki rumah subsidi maupun non-subsidi.
Ketua Umum DPP REI Indonesia, Joko Suranto, dalam kata sambutannya mengatakan bahwa tahun 2023 merupakan langkah yang baik untuk membeli rumah, karena akibat pandemi, selama 3 tahun ini harga rumah tidak pernah naik.
Dia juga menekankan bahwa pada tahun 2035, setidaknya penduduk Indonesia akan tumbuh menjadi 304 juta penduduk, dan sekitar 66 persen dari populasi tersebut tinggal di kawasan perkotaan.
“Perumahan adalah indikator kesejahteraan, perumahan adalah perintah konstitusi, dan developer adalah pancasila sejati. Developer tidak pernah dididik oleh pemerintah tapi harus taat dengan kebijakan pemerintah,” ungkapnya.
Secara konstitusi, APBN memberikan 20 persen anggaran pendidikan, namun sejatinya pendidikan terbaik didapatkan di dalam rumah.
“Namun jika rumahnya tidak ada, bagaimana pendidikan bisa berjalan, karena rumah adalah tempat interaksi, aktivitas, dan komunikasi. Oleh karena itu, mari kita niatkan kebaikan bagi negeri, semua anak bangsa harus memiliki rumah,” tambah Joko. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung